Pria Banyumas Ini Dikarantina karena Dilaporkan Istrinya, Begini Kisahnya
Merdeka.com - Walaupun dilarang, masih ada saja pemudik yang nekat pulang ke kampung halaman. Mereka menempuh berbagai cara agar bisa bertemu dengan keluarga. Namun ketika sampai di daerah asal, mereka harus dikarantina selama berhari-hari di sebuah tempat. Pertemuan dengan keluarga jadi tertunda.
Namun, kisah unik terjadi di Banyumas, Jawa Tengah. Seorang pemudik bernama Wagiman harus menjalani karantina di GOR Satria karena dilaporkan istri sendiri.
“Saya dilaporkan istri, pak. Gara-gara istri lapor ke ketua RT, saya langsung dikarantina,” kata Wagiman dikutip dari Liputan6.com pada Minggu (9/5).
Bukan Candaan
©2021 liputan6.com
Kebetulan saat itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Bupati Banyumas Achmad Husein meninjau lokasi karantina dan berbincang santai dengan Wagiman. Mendengar jawaban itu, Ganjar dan Husein, serta beberapa jajaran yang hadir pada momen itu spontan tertawa.
Jawaban itu memang bukan candaan belaka. Dia mengaku benar-benar dilaporkan istri sehingga harus menjalani karantina.
“Benar, saya dilaporkan istri. Istri saya yang lapor ke Pak RT kalau saya datang dari Jakarta. Langsung sampai sini dikarantina, belum sempat ketemu anak istri,” kata Wagiman pada Ganjar Pranowo.
Sempat Jengkel
©2021 liputan6.com
Mengetahui kenyataan itu, Wagiman mengaku sempat merasa jengkel ke istri. Namun setelah mengetahui bahwa pemudik yang datang ke Banyumas pada 6-17 Mei 2021 harus menjalani karantina selama lima hari, ia menyadari kesalahannya.
“Ya saya menerima, tidak apa-apa lima hari dikarantina di sini. Saya pesan ke saudara-saudara lainnya nggak usah mudik. Kalau ingin keluarga sehat semua, jangan mudik. Mudik juga sengsara, karena akan dikarantina seperti saya,” kata Wagiman.
Kisah Inspiratif
©2021 liputan6.com
Menanggapi peristiwa tersebut, Ganjar Pranowo mengatakan hal tersebut sebagai kisah inspiratif. Dia mengatakan hal ini menunjukkan kalau partisipasi masyarakat Banyumas hebat sekali. Dia berharap, kisah ini bisa menjadi contoh bagi semua orang.
“Daerah lain tidak semua melakukan seperti ini (karantina) tapi beberapa melakukan. Mudah-mudahan semua bisa melakukan sehingga orang yang akan mudik jadi berpikir, nanti kalau pulang dikarantina malah nggak jadi lebaran. Maka orang akan memilih tidak pulang dan semuanya aman,” kata Ganjar.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaAlih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mbak War permah dibuat nyaris bangkrut oleh orang yang iri. Mirisnya, hal itu dilakukan oleh orang terdekatnya.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaKesal lantaran diselingkuhi dengan sosok tentara, pria tersebut mulai bertekad jadi abdi negara.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca Selengkapnya