Merapi Erupsi 4 Kali dalam Dua Hari, Ini Penjelasan Pakar Terkait Tipe Letusan
Merdeka.com - Gunung Merapi mengalami erupsi sebanyak empat kali dalam rentan waktu dua hari, yaitu pada Jum’at (27/3) sampai Sabtu (28/3). Erupsi pertama terjadi pada Jum’at pagi pukul 10.56, dilanjut erupsi kedua yang terjadi pada pukul 21.56.
Keesokan harinya, erupsi di Gunung Merapi kembali terjadi pada pukul 5.21 pagi, dan dilanjut malamnya pukul 19.25. Walaupun begitu, status Gunung Merapi tetap berada di level II atau Waspada.
Menurut KepalaBalai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi(BPPTKG) Hanik Humaida, terjadinya erupsi itu mengindikasikan adanya suplai magma yang bergerak ke permukaan.
“Kejadian letusan macam begini masih dapat terus terjadi. Erupsi yang berurutan dalam waktu dekat mengindikasikan adanya suplai magma ke permukaan. Sekarang kita belum tahu magma sejauh mana. Kita tunggu saja perkembangannya seperti apa,” ujar Hanik dikutip dari Liputan6.com pada Minggu (29/3).
Sementara itu pakar Gunung Api dari ITB Mirzam Abdurrachman mengatakan, Gunung Merapi merupakan salah satu gunung aktif di dunia selain Gunung Sakurajima di Jepang dan Gunung Mauna Loa di Hawaii. Sehingga intensitas erupsi yang banyak merupakan hal yang wajar.
Erupsi Setiap Tahun
SYAFA ART/via REUTERS
Menurut Mirzam, baik Gunung Merapi, Sakurajima, dan Gunung Mauna Loa merupakan gunung yang bisa saja mengeluarkan erupsi setiap tahunnya. Sementara itu Gunung Merapi merupakan gunung dengan periode letusan pendek setiap empat tahun sekali dan jangka panjang setiap 10-15 tahun sekali. Menurutnya, hal itu seharusnya tidak menjadi kekhawatiran penduduk
"Hal itu tidak akan menjadi kekhawatiran penduduk apabila mereka mengenal self mitigation yang baik," kata Mirzam dikutip dari Liputan6.com.
Volcanic Explosivity Index Gunung Merapi
REUTERS/Dwi Oblo
Mirzam menjelaskan, besar letusan sebuah gunung berapi dapat diukur dengan skala Volcanic Explosivity Index (VEI) yang memiliki rentan nilai 0-8. Menurut Mirzam, VEI Gunung Merapi berada pada skala VEI-3 yang artinya berada di posisi tengah. Penentuan nilai itu dapat diukur salah satunya dari tinggi kolom Merapi saat erupsi.
"Melalui kejadian Erupsi Gunung Merapi, masyarakat sebetulnya bisa mengetahui berdasarkan data yang ada bahwa ketinggian kolom 6.000 meter itu berada dalam skala VEI-3," ujar Mirzam.
Peningkatan Aktivitas Gunung Merapi
Reuters
Secara sekilas, Mirzam melihat peningkatan aktivitas yang terjadi pada Gunung Merapi dibandingkan erupsi yang pernah terjadi pada tahun 2018. Pada waktu itu, Gunung Merapi pernah mengeluarkan erupsi dengan tinggi kolom mencapai 5.500 meter. Namun untuk mengetahui secara lebih rinci apakah aktivitasnya naik atau turun, perlu beberapa parameter lagi dalam mengukurnya.
"Untuk mengetahui ini kita perlu pemantauan secara komprehensif beberapa parameter seperti seismisitas, perubahan ukuran tubuh gunung api, pendeteksian jenis gas yang dilepaskan, dan juga perubahan temperatur," ujar Mirzam dilansir dari Liputan6.com.
Bahaya Gunung Merapi
2020 Merdeka.com
Menurut Mirzam, ada dua macam bahaya dari letusan sebuah gunung api, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer adalah bahaya yang terjadi bersamaan saat gunung api meletus. Sementara itu bahaya sekunder adalah bahaya yang terjadi setelah letusan berakhir.
"Contoh dari bahaya primer itu adalah dengan adanya abu vulkanik sehingga menyebabkan gangguan kesehatan dan gangguan pandangan. Sementara itu bahaya sekunder itu seperti ancaman lahar dingin atau lahar hujan," pungkas Mirzam.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Erupsi, Boyolali dan Klaten Dilanda Hujan Abu
Gunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Marapi Sumatera Barat Kembali Erupsi Dengan Skala Besar saat Azan Salat Jumat
Petugas mengimbau agar masyarakat yang ada di sekitar Marapi dan seluruh pihak agar menjaga situasi agar tetap kondusif di masyarakat.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.500 Meter di Atas Puncak
kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut
Baca SelengkapnyaGunung Marapi Erupsi 4 Kali Hari Ini, Teranyar Semburkan Abu Setinggi 400 Meter
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.05 WIB dengan tinggi kolom abu tidak teramati.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Pagi Ini, Tercatat 186 Letusan Sejak Desemeber 2023
Saat ini Gunung Marapi berada pada status level III (Siaga).
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu
Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaSabtu Pagi, Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Diiringi Dentuman Keras
Gunung Marapi meletus pukul 06.03 WIB namun tinggi kolom abu tidak teramati.
Baca Selengkapnya