Kisah Perjuangan Jumawan, Pahlawan Penyelamat Penyu Asal Cilacap
Merdeka.com - Sosok pahlawan nyatanya bukan hanya mereka yang berjuang di medan perang. Namun, juga mereka yang berjuang bagi kelestarian alam lingkungan sekitar. Salah satu sosok pahlawan itu bernama Jumawan.
Sehari-hari, Jumawan bekerja sebagai Kaur Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Cilacap. Namun, dia rela menyisakan gaji dari pekerjaannya itu, untuk menghidupi penyu dan melepaskan kembali binatang itu ke habitat liarnya.
Kegiatan itu telah ia lakukan sejak tahun 2015 lalu. Lalu bagaimana kisah Jumawan dalam menyelamatkan penyu itu? berikut selengkapnya:
Prihatin Terhadap Jual Beli Penyu
Pada awalnya, Jumawan mengetahui jual beli penyu yang dilakukan secara online. Selain itu, banyak ditemukan penyu yang mati di perairan Cilacap. Karena itulah, jiwanya terguncang dan mencari jalan bagaimana caranya agar dapat melestarikan penyu yang dulunya menjadi ikon Kota Cilacap.
Dengan uang pribadinya, dia tak hanya melakukan penangkaran penyu di rumahnya. Namun, juga memberikan penyuluhan bagi anak-anak usia dini serta para nelayan di sepanjang pantai Cilacap. Usaha kerasnya membuahkan hasil.
©YouTube/Satelit TV
“Waktu itu ada nelayan yang menemukan telur, lalu menjualnya lewat online, saya datangi orangnya dan saya beri pengarahan agar postingannya dihapus. Karena itu dapat mengandung jual beli satwa-satwa langka. Terus saya ganti telur-telur tersebut dengan uang saya sendiri, lalu saya tetaskan. Sampai umur tiga bulan saya laporkan ke BKSDA Cilacap untuk usaha pelestarian,” kata Jumawan dikutip dari YouTube Satelit TV pada Minggu (8/11).
Menyadarkan Para Nelayan
Karena usaha keras yang dilakukan Jumawan, kini para nelayan sudah sadar kalau mereka menemukan telur penyu langsung menghubunginya. Wiryamiyarja, salah seorang nelayan, mengaku sangat senang dan akan terus membantu kampanye pelestarian penyu di Cilacap.
©YouTube/Satelit TV
“Saya menginformasikan kepada seluruh anggota nelayan seandainya menemukan telur penyu harus dilaporkan ke penyelamatan penyu di Desa Karangbenda,” ungkap Wiryamiyarja dikutip dari YouTube Satelit TV.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang penjahat kasus pembunuhan di Jawa Tengah mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan, namun ia terpaksa karena keadaan.
Baca SelengkapnyaMinimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pendapatannya saat ini jauh lebih sedikit tapi ia mengaku bahagia
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Lumajang, Jawa Timur menjadi korban pembacokan. Penganiayaan itu dilakukan kakak iparnya yang kemudian nekat membakar dirinya.
Baca SelengkapnyaSimak cerita inspiratif anak pedagang gorengan yang sukses jadi peneliti di Jepang.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Cilacap menjadi pintu satu-satunya untuk kabur dari Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaIndustri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca Selengkapnya