Berdasarkan penelitian, 2 dosis vaksin Sinovac ampuh cegah penularan Covid-19
Merdeka.com - Sebagai upaya menekan laju penularan Covid-19, pemerintah semakin gencar menjalankan program vaksinasi. Seperti diketahui, pemerintah memiliki target 208 juta penduduk Indonesia untuk bisa mendapat vaksin sesuai rekomendasi WHO untuk melawan Covid-19.
Dikatakan Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan, vaksin merupakan langkah penting agar bisa keluar dari pandemi. Vaksinasi menjadi hal yang terpenting setelah beberapa varian baru virus penyebab Covid-19 bermunculan. Sebut saja seperti Alpha, Beta, dan Delta.
Selain kesadaran masyarakat tersendiri untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dalam berbagai kegiatan, melakukan vaksin sesuai anjuran pemerintah juga bisa melindungi diri dari serangan virus. Apalagi vaksin-vaksin yang digunakan pemerintah sudah sesuai anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Salah satu jenis vaksin yang banyak diberikan pemerintah untuk masyarakat Indonesia adalah jenis Sinovac. Meski sempat diragukan keunggulannya, namun vaksin ini dipastikan aman dan ampuh dalam meminimalisir efek samping Covid-19.
Menurut data yang dirilis Satgas Covid-19 melalui akun Instagram resminya, Sinovac terbukti ampuh mencegah penularan, risiko rawat inap, hingga tingkat kematian akibat Covid-19. Hasil tersebut merupakan hasil dari penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes.
"2 dosis vaksin Sinovac dapat menurunkan risiko penularan COVID-19 hingga 94%, juga menurunkan risiko rawat inap hingga 96% dan mencegah risiko kematian hingga 98%," tulis Satgas Covid-19 lewat keterangan yang diunggah akun @lawancovid19_id, dikutip pada Kamis (29/7).
Selain Sinovac, Indonesia juga akan menggunakan vaksin jenis AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer. Kelima jenis vaksin tersebut dipastikan aman digunakan. Apalagi sudah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM Indonesia.
Hingga saat ini, setidaknnya lebih dari 45 juta orang di Indonesia sudah menerima vaksin. Jika target pemerintah sudah mendekati angka akhir, tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa menyusul negara-negara lain yang kini sudah mencabut aturan pemakaian masker dan jaga jarak.
Maka dari itu, pemerintah lewat berbagai lini tak lelah mengajak masyarakat untuk segera melakukan vaksin jika ada kesempatan. Tak lupa juga tetap menerapkan prokes sesuai pesan ibu.
Reporter: Azizta Laksa Mahardikengrat
(mdk/snw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaHasil studi terbaru ini juga mengungkap bagaimana tenaga medis melakukan pengobatan terhadap pasien.
Baca Selengkapnya