3 Upaya Pemprov Jogja Antisipasi Penyebaran Corona dari Pemudik
Merdeka.com - Ditengah virus corona yang semakin merebak di beberapa di Indonesia, berbagai wilayah di Indonesia melakukan tindakan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini.
Seperti yang dilakukan oeh Daerah Istimewa Yogyakarta, terlebih dalam menghadapi lonjakan pemudik yang sejak beberapa hari lalu mulai memasuki DIY. Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul mengaku mengawasi 1.188 pendatang yang tiba di wilayahnya untuk mengantisipasi merebaknya Covid-19. Pendatang yang datang ke Gunung Kidul mayoritas masuk ke Kecamatan Playen, Nglipar dan Semanu.
Sama halnya dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami mencatat ada 414 orang yang pulang kampung ke wilayahnya selama kurun waktu Februari-24 Maret 2020.
Terkait dengan banyaknya warga pendatang atau pun pemudik yang tiba di DIY, Juru Bicara Pemerintah Daerah (Pemda) DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih, mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinkes Kabupaten/Kota untuk meningkatakan pemantauan kesehatan.
Data Setiap Penumpang di Terminal Kedatangan
Seperti yang dilansir dari liputan6.com, pemerintah DIY akan mendata setiap penumpang bus yang memasuki wilayah DIY sebagai salah satu upaya mencegah penularan COVID-19.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan corona COVID-19 DIY, Biwara Yuswantana, saat jumpa pers di Yogyakarta, Sabtu (28/3). Ia mengatakan pendataan penumpang akan dilakukan tim terpadu di empat terminal DIY pada Selasa (31/3) mendatang.
"Pendataan terhadap penumpang dari mana dan tujuannya ke mana. Lalu, tujuan mereka datang ke DIY itu mau tinggal di mana," katanya.
Empat terminal tersebut yakni Jombor, Wonosari, Giwangan, dan Wates. Untuk memastikan seluruh penumpang terdata, bus yang masuk wilayah DIY diwajibkan memasuki terminal. Pendataan itu dilakukan untuk langkah lebih lanjut dalam pemantauan terhadap mereka setelah tiba di DIY.
"Data itu akan menjadi input awal untuk diinformasikan ke kabupaten/kota dan disinkronkan dengan pendataan tingkat RT maupun RW," kata Biwara yang juga Kepala Pelaksana BPBD DIY ini.
Lakukan Pemeriksaan Suhu Tubuh
Tim gabungan yang akan berjaga di empat terminal, yakni, Jombor, Wates, Wonosari, dan Giwangan merupakan tim yang terdiri dari unsur TNI dan Polri, dinas kesehatan, serta dinas perhubungan.
Tim ini akan mulai berjaga pada pukul 01.00 sampai 06.00 WIB, sesuai dengan waktu bus masuk terminal.Setelah mendata, tim gabungan ini kemudian akan melakukan uji suhu tubuh kepada para penumpang. Setelah turun dari bus, para penumpang akan disemprot dengan disinfektan.
Kesadaran Masyarakat untuk Putus Rantai Corona
Sri Sultan HB X juga mengatakan bahwa sebenarnya tidak sulit memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 asalkan ada kesadaran masyarakat untuk mau disiplin dan membatasi mobilitas.Masyarakat juga harus bersedia melakukan isolasi mandiri minimal selama 14 hari di rumah masing-masing."Juga yang penting bersedia tinggal di rumah 14 hari. Dimana kalau merasa kondisinya kurang baik melakukan pemeriksaan di RS untuk mencapai keyakinan dia tetap positif atau negatif. Kalau itu bisa dilakukan sebetulnya masalahnya selesai," tegas Sri Sultan."Jadi semua bukan masalah pulang boleh (atau) tidak, tapi bagaimana mereka berada di tempat masing-masing, coba tinggal sementara 2 minggu sambil memeriksakan kalau merasa ada yang kesehatannya menurun", tandasnya.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaAda Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Ipda Febryanti Mulyadi, Polwan Termuda Akpol 2021 yang Kini Jadi Kanit Jatanras Polres Klaten
Beberapa kegiatan keseharian Febriy yang diunggah di akun medsosnya sering menjadi viral hingga dibanjiri beragam pujian dari publik.
Baca SelengkapnyaAda 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaIzin Desak Anies di Yogyakarta Dibatalkan Mendadak, Anies Singgung Perintah Jokowi
Anies Baswedan merespons acara Desak Anies di Yogyakarta dibatalkan mendadak.
Baca Selengkapnya