Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Akibat Pemanasan Global, Pakar UGM Ungkap Penyebab Banjir Rob Pesisir Utara Jawa

Akibat Pemanasan Global, Pakar UGM Ungkap Penyebab Banjir Rob Pesisir Utara Jawa Anak Pesisir Berenang saat Banjir Rob. ©2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Banjir rob yang terjadi di Semarang dan sekitarnya pada Senin (23/5) menjadi yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Walaupun sudah dibuatkan tanggul, toh banjir rob itu tetap terjadi dan tanggul penahan tak berdaya menahan gelombang pasang yang terjadi beberapa hari belakangan ini.

Bencana banjir rob di Semarang menarik perhatian pakar geomorfologi pesisir dan laut Universitas Gadjah Mada (UGM), Bachtiar W. Mutaqin. Dia mengatakan bahwa peristiwa rob di Semarang sebenarnya sudah memiliki riwayat yang lama.

Lalu kenapa peristiwa itu selalu berulang dan berulang kembali? Ini penjelasan Bachtiar:

Penyebab Banjir Rob Semarang

banjir rob semarang 2022

©2022 liputan6.com

Bachtiar mengatakan, banjir rob di Semarang memang sering terjadi. Tapi kejadian pada tahun ini menjadi berbeda karena bersamaan dengan puncaknya pasang air laut. Pada saat itu, jarak antara bumi dan bulan begitu dekat. Selain itu, ia mengungkapkan penyebab lain banjir rob yaitu penggunaan air tanah berskala besar yang mengakibatkan penurunan muka tanah.

“Pasangnya cukup tinggi, tanggulnya jebol, ya akhirnya kawasan di pesisir Semarang terendam. Sebenarnya fenomena ini sudah dimitigasi oleh pemerintah. Tapi karena muka laut memang cukup tinggi dan ada bangunan yang jebol, akibatnya banyak yang terendam,” jelas Bachtiar, mengutip dari ANTARA pada Selasa (24/5).

Dipicu Pemanasan Global

banjir rob semarang 2022

©2022 liputan6.com

Menurut Bachtiar, kawasan pantai utara Jawa dikenal sebagai kawasan rawan rob. Peristiwa itu terjadi dipicu oleh pemanasan global yang menyebabkan naiknya permukaan air laut. Ditambah lagi, material tanah di utara Jawa memang belum solid.

“Ditambah banyaknya permukiman. Tidak hanya permukiman pribadi atau perorangan, tetapi juga skala industri. Sehingga dimungkinkan penggunaan air tanah. Akibatnya banyak permasalahan cukup kompleks, mulai dari kenaikan muka air laut, kemudian material tanahnya yang aluvial umurnya masih muda. Juga terkait dengan penggunaan lahan,” terang Bachtiar.

Perlu Diatur

banjir rob semarang 2022

©YouTube/Liputan6 SCTV

Lebih lanjut, Bachtiar menjelaskan kalau material tanah di utara Jawa terbentuk dari endapan sedimentasi sungai, sehingga material sedimen itu diukur dari skala geologi masih muda. Tak heran masih banyak tanah labil dan belum solid.

Oleh karena itu, penggunaan lahan di sana perlu diatur oleh pemerintah. Demikian pula yang menyangkut industri skala besar beserta penggunaan air tanah yang biasanya kapasitas penggunaannya jauh lebih besar dibanding pemakaian oleh masyarakat biasa.

“Kami berharap ada semacam moratorium atau peraturan yang melarang penggunaan air tanah pada skala industri atau seperti apa bentuknya, ini penting dilakukan,” pungkas Bachtiar, mengutip dari ANTARA pada Selasa (24/5).

(mdk/shr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sembilan Lokasi di Jakarta Terancam Rob, Warga Diminta Waspada
Sembilan Lokasi di Jakarta Terancam Rob, Warga Diminta Waspada

Diperkirakan ancaman rob akan terjadi dalam rentang waktu tanggal 19-23 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga

Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.

Baca Selengkapnya
Banjir Semarang Ganggu Arus Mudik Lebaran 2024
Banjir Semarang Ganggu Arus Mudik Lebaran 2024

Selain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jalan Mulus dan Sepi Penyebab Tol Sumatera Rawan Kecelakaan, Pemudik Diminta Waspada
Jalan Mulus dan Sepi Penyebab Tol Sumatera Rawan Kecelakaan, Pemudik Diminta Waspada

"Ya penyebabnya, sepi dan jalan mulus, pengemudi maunya ngebut," kata Branch Manager Jalan Tol Terpeka Taufiq

Baca Selengkapnya
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga

Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.

Baca Selengkapnya
Benar-Benar Durhaka, Ini Tampang Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Medan Lalu Dikuburkan di Belakang Rumah
Benar-Benar Durhaka, Ini Tampang Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Medan Lalu Dikuburkan di Belakang Rumah

Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.

Baca Selengkapnya
Menguak Situs Batu Megalitik Pasemah, Lanskap Peradaban Sumatra Selatan di Lereng Gunung Dempo
Menguak Situs Batu Megalitik Pasemah, Lanskap Peradaban Sumatra Selatan di Lereng Gunung Dempo

Kepercayaan orang-orang sekitar pun tumbuh dan mengakar kuat di benak mereka jika merusak salah satu peninggalan sejarah tersebut, maka dia akan menerima nasib

Baca Selengkapnya
Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar
Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar

Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.

Baca Selengkapnya
Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu
Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu

Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).

Baca Selengkapnya