25 Calon Dokter Spesialis UNS Positif COVID-19, Ini 3 Faktanya
Merdeka.com - Kasus COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Begitu pula yang terjadi di Solo.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Universitas Sebelas Maret (UNS), Tonang Dwi Adyanto mengatakan sebanyak 25 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) UNS dinyatakan positif COVID-19. Para mahasiswa tersebut bertugas sebagai dokter residen di RSUD Moewardi.
Setelah dinyatakan positif COVID-19. Mereka menjalani isolasi di RS UNS. Berikut selengkapnya:
Hanya Gejala Ringan
©Shutterstock
Menurut Tonang, 25 mahasiswa UNS itu dinyatakan positif dari hasil tes swab yang telah mereka lakukan. Namun semua dari mereka berada dalam kondisi baik.
Sebagian hanya merasakan gejala ringan, dan sebagian lagi tidak merasakan gejala sama sekali alias OTG.
Dari kasus itu, Tonang berharap tidak ada lagi mahasiswa yang dinyatakan COVID-19 mengingat jumlah mahasiswa yang tengah menjalani PPDS ada 800 orang.
“Harapan kami tidak bertambah. Tapi kami tidak bisa memastikan apakan nanti jumlahnya bisa bertambah atau tidak,” terang Tonang dikutip dari Liputan6.com pada Senin (13/7).
Rumah Sakit Rawan Penularan
©rsud moewardi
Dari hasil itu, pihak kampus kemudian melakukan hasil tracing terhadap 25 mahasiswa itu. Tonang mengakui kalau rumah sakit menjadi tempat yang rawan penularan COVID-19. Walau begitu, pihaknya membantah kalau rumah sakit tidak serius dalam menjalankan protokol kesehatan.
“Kalau di rumah sakit kan risikonya memang begitu. Kami sudah memisahkan jalur COVID-19 dengan jalur non COVID-19. Tapi ketika ternyata bertemu orang yang awalnya tidak COVID-19, ternyata iya,” kata Tonang.
Perkembangan Kasus COVID-19 di Solo
Per Minggu (12/7), Kota Solo mengalami penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 18 orang. penambahan ini merupakan yang terbanyak usai penetapan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 13 Maret 2020.
Sebelumnya kasus penambahan COVID-19 di kota itu hanya sebanyak satu digit. Dengan demikian, jumlah total kasus COVID-19 di kota itu adalah sebanyak 63 orang.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaIDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia
IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies dan Prabowo Saling Dukung Program Menambah Jumlah Dokter di Indonesia
Anies dan Prabowo Saling Dukung Program Menambah Jumlah Dokter di Indonesia
Baca SelengkapnyaUnair Segera Buka Jurusan Kedokteran di Banyuwangi, Kini Masuki Tahap Akhir Penilaian
Persiapan pembukaan program studi kedokteran Universitas Airlangga (Unair) di kampus Banyuwangi terus dilakukan.
Baca SelengkapnyaDokter Ungkap Kondisi Terkini Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Korban Penembakan Usai Operasi
Tim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca SelengkapnyaSivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaDokter MY yang Diduga Cabuli Istri Pasien Mangkir dari Panggilan Polisi, Pengacara: Masalah Pekerjaan
Pekerjaan itu diklaim sudah terjadwal sebelumnya sehingga tidak bisa ditinggalkan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran, IDAI: Jangan Hanya Kejar Kuantitas Dokter tapi Kualitas Acak Kadut
Jangan sampai nanti kita ingin mengejar kuantitas, tapi kualitasnya acak kadut gitu," kata Piprim.
Baca Selengkapnya