Warga Warakas pendukung lurah kini tak ingin lawan Jokowi
Merdeka.com - Teli (43), orang yang memprakarsai gerakan tanda tangan warga Warakas untuk mendukung Lurah Mulyadi dalam menentang lelang jabatan yang digulirkan Jokowi, melunak. Kini dia berdalih pengumpulan tanda tangan warga Warakas bukan aksi untuk melawan kebijakan Jokowi.
"Dari pertama kita tak pernah berniat mendukung Lurah Warakas untuk melawan Jokowi, yah sekarang siapa yang ingin melawan pimpinan kita (Jokowi), mosi kita sejak awal dukung kinerja Lurah," kata Teli kepada merdeka.com, Jakarta, senin (6/5).
Teli malah berharap Jokowi bisa mengunjungi lingkungan dan melihat perkembangan Kelurahan Warakas saat ini di bawah kepemimpinan Lurah Mulyadi. Apalagi pada pemilihan Gubernur DKI tahun lalu, warga Warakas menyumbang suara banyak untuk mantan walikota Solo itu.
"Kita berharap, Jokowi bisa blusukan ke Warakas untuk lihat perkembangannya sekarang ini, dulu tempat kami dikenal karena lingkungannya ramai narkoba, sekarang bisa dilihat sudah sedikit sekali, terakhir juara 2 se tingkat DKI soal lingkungan," imbuhnya.
Ketika disinggung soal usaha ilegal Mulyadi yang menyewakan unit usaha di rusun Marunda, Cilincing, Tanjung Priok, warga tak mengetahui hal tersebut. "Kalau soal sewa unit rusun, saya tak pernah tahu," ujarnya.
Sebelumnya, belasan warga Warakas memberikan tanda tangan di atas kain putih sepanjang 10x50 cm. Spanduk berisi dukungan tersebut sudah terpampang di kantor Kelurahan Warakas.
Sebagian tulisannya warga mengomentari polemik yang terus berkembang seperti, 'Jangan macam-macam dengan Warakas', 'Kebijaksanaan yang tidak bijaksana', 'Dukung Pak Mulyadi', 'Lurah bukan barang rongsokan yang bisa dijual bebas', 'Saya dukung Pak Mulyadi Lurah Warakas', hingga bertuliskan 'Mulyadi Lurah wong cilik'.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi dari Bawaslu, Nur Kholiq mengklaim tidak menemukan pelanggaran Pemilu saat Jokowi bagi-bagi bansos di Jateng.
Baca SelengkapnyaRUU Masyarakat Adat dinilai janji Jokowi 10 tahun lalu
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perjalanan dinas itu dilakukan dalam rangka menemani Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau dan mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal
Baca SelengkapnyaMahfud memutuskan untuk mundur dan akan menyampaikannya langsung ke Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca Selengkapnya