Warga keluhkan uang kerahiman terlalu sedikit

Merdeka.com - Salah satu warga RT 6 RW 15 Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Sarjo (40) tidak mempersoalkan kepindahannya ke Rusun Pinus Elok di Cakung setelah mereka direlokasi. Sebab dia akan menempati Rusun itu bareng dengan warga lain.

"Kalau warga sih enggak masalah, pengen ninjau dulu. Belum pernah lihat di sini, kalau warga di sini cocok ya tempatin di sini. Kalau saya sih ikutin yang terbanyak. Kalau bisa satu blok enggak usah dipisah-pisah," Ungkap Sarjo saat berada di Blok A Rusun Pinus Elok, Cakung Jakarta, Kamis (29/8).

Menurut dia, perwakilan warga yang diajak Jokowi meninjau Rusun Pinus Elok sebanyak 50 warga. Mereka termasuk di antara pemilik 280 rumah yang direlokasi. Kompensasi yang diberikan hanya Rusun beserta fasilitasnya.

Bapak dua anak yang berprofesi sebagai kuli bangunan ini mengungkapkan, uang kerahiman yang dijanjikan oleh PT Pulomas sebesar Rp 1 juta dinilai terlalu kecil. Sebab pembongkaran rumah dilakukan oleh warga sendiri dan membutuhkan uang tidak sedikit.

"Sama ganti rugi bangunan cuma kerahiman Rp 1 juta belum nerima. Itu semua warga dijanjikan dari pihak PT Pulomas tapi belum diberikan. Kalau warga bisa Rp 5 juta. Rumah suruh bongkar masing-masing," terangnya.

Sementara itu, saat ditemui terpisah, Camat Pulogadung Teguh Hendarwan mengatakan persoalan uang kerahiman merupakan kewenangan PT Pulomas yang merupakan anak perusahaan PT Jakpro. Untuk pembongkaran rumah memang dilakukan oleh warga sendiri.

"Iya itu harus dilakukan warga sendiri, ya kalau kita nanti dianggap menggusur. Ini kan penertiban," ucap Teguh.