Warga Diingatkan Pisah Tempat Sampah Limbah Medis dan Rumah Tangga
Merdeka.com - Pihak Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kota Jakarta Barat mengimbau masyarakat untuk membedakan wadah sampah infeksius dengan sampah rumah tangga. Warga harus mempunyai tempat sendiri untuk membuang sampah infeksius di setiap rumah.
Kepala Seksi Penanganan Kebersihan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Sudin LH Jakarta Barat Edy Mulyanto mengatakan, sampah infeksius yang dimaksud yakni alat pelindung diri (APD) bekas pakai seperti masker, sarung tangan hingga baju hazmat.
"Mereka harus punya pewadahannya sendiri khusus, minimal di rumah tangga dia punya dua atau tiga pewadahannya. Pertama harus dipisahkan untuk limbah infeksiusnya yang tadi," kata Edy, Kamis (22/7).
Pemisahan itu, lanjut Edy, diperlukan agar mempermudah petugas mengambil sampah infeksius di setiap rumah dan menghindari penyebaran Covid-19. Nantinya, petugas dari setiap RW akan mengambil sampah tersebut untuk diletakkan di tempat pembuangan sampah (TPS) khusus limbah infeksius.
Setelah itu, sampah akan dibawa oleh petugas Sudin LH dan diserahkan kepada pihak vendor untuk diolah lebih lanjut. Petugas yang memilah dan mengambil sampah infeksius itu, lanjut Edy, menggunakan APD lengkap demi mengurangi potensi tertular Covid-19.
"Untuk sampah limbah infeksiusnya. Kan kita tidak tahu ya mungkin ada rumah yang terpapar atau tidak. Karena itu perlakuannya khusus karena itu limbah B3," ujar Edy.
Dengan pemisahan wadah sampah dari hulu ke hilir ini, Edy berharap para petugas di lapangan dapat lebih mudah dalam membedakan sampah infeksius dan sampah rumah tangga. Dikutip Antara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta mengerahkan 10 unit dan 40 personel untuk memadamkan api.
Baca SelengkapnyaBeberapa kegiatan keseharian Febriy yang diunggah di akun medsosnya sering menjadi viral hingga dibanjiri beragam pujian dari publik.
Baca SelengkapnyaPenyemprotan air ke jalan ini dilakukan oleh Polda Metro Jaya, Dinas Gulkarmat, dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan pegawai WFH dari kampung halaman untuk mengurangi kemacetan pada arus balik.
Baca Selengkapnya