Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usulkan Interpelasi Formula E, Elektabilitas PDIP dan PSI Unggul di Jakarta

Usulkan Interpelasi Formula E, Elektabilitas PDIP dan PSI Unggul di Jakarta Gedung Baru DPRD DKI Jakarta. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Rencana sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta untuk melakukan interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan panen dukungan publik. Interpelasi ditujukan untuk meminta penjelasan atas keputusan Anies menjadikan balap mobil listrik Formula E sebagai program prioritas.

Publik mempertanyakan penggunaan anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di tengah ketidakpastian apakah Formula E akan tetap bisa digelar. Target penyelenggaraan diundur hingga Juni 2022, setelah sebelumnya tertunda karena Jakarta menjadi episentrum pandemi Covid-19.

Temuan survei yang dilakukan oleh Nusantara Strategic Network (NSN) menunjukkan bahwa dua partai politik yang mengusulkan interpelasi, yaitu PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), unggul di DKI Jakarta.

"Konsistensi PDIP dan PSI menggulirkan interpelasi terhadap Anies berbuah secara elektoral dengan tingginya elektabilitas dan unggul di DKI Jakarta," kata Direktur Program NSN Riandi di Jakarta, Kamis (9/9).

PDIP mengalami kenaikan elektabilitas dari survei sebelumnya pada bulan Maret 2021 sebesar 21,3 persen, kini mencapai 22,8 persen. Sementara itu PSI juga mengalami lonjakan elektabilitas, dari 14,3 persen menjadi 17,0 persen.

Di antara partai-partai yang cenderung menolak interpelasi, hanya Demokrat yang mengalami kenaikan elektabilitas secara signifikan. Demokrat yang secara nasional sedang naik daun sebagai partai oposisi utama naik elektabilitasnya, dari 5,5 persen menjadi 8,0 persen.

PKB sedikit naik dari 2,8 persen menjadi 3,3 persen, begitu pula dengan PPP (2,0 persen/2,3 persen). Selebihnya mengalami penurunan elektabilitas, yaitu Golkar (9,9 persen/8,5 persen), PKS (8,5 persen/6,8 persen), Gerindra (7,0 persen/6,3 persen), dan PAN (3,5 persen/2,8 persen).

"Turunnya elektabilitas tersebut perlu dicermati oleh pimpinan partai-partai dan wakil-wakilnya di DPRD DKI Jakarta, jangan sampai demi menolak interpelasi berdampak pada hilangnya dukungan publik secara elektoral," tandas Riandi.

Ancaman juga datang dari partai-partai baru, khususnya Partai Ummat (1,3 persen/3,0 persen) dan Gelora (0,3 persen/1,5 persen). Partai Ummat didirikan oleh Amien Rais yang berlatar belakang PAN, sedangkan Gelora diisi tokoh-tokoh yang semula bergabung dalam PKS.

Pada papan bawah terdapat Perindo (1,0 persen/0,8 persen), PBB (0 persen/0,5 persen), Berkarya (0,8 persen/0,3 persen), dan Hanura (0,5 persen/0,3 persen). Sisanya tidak mendapat dukungan (PKPI, Garuda, dan Masyumi Reborn), serta tidak tahu/tidak jawab (12,0 persen).

Nusantara Strategic Network (NSN) melakukan survei pada 28 Agustus-3 September 2021 dengan 400 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±4,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Reporter: Rinaldo/Liputan6.com

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Formula E di Jakarta Diundur 2025, Ini Alasannya
Formula E di Jakarta Diundur 2025, Ini Alasannya

Balapan mobil listrik tersebut seharusnya diselenggarakan di Jakarta International E-Prix Circuit tahun 2024.

Baca Selengkapnya
PDIP: Dukungan Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Ganjar
PDIP: Dukungan Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Ganjar

PDIP mengakui dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga mempengaruhi kenaikan elektabilitas bacapres Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Solusi Meningkatkan Pertumbuhan Motor Listrik di Indonesia: Perbanyak Charging Station
Solusi Meningkatkan Pertumbuhan Motor Listrik di Indonesia: Perbanyak Charging Station

Jenderal Moeldoko berharap pameran PEVS ini mampu meningkatkan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Wujudkan Jakarta Jadi Smart City, JIP Kembangkan PJU Pintar Beroperasi dengan Jaringan 5G
Wujudkan Jakarta Jadi Smart City, JIP Kembangkan PJU Pintar Beroperasi dengan Jaringan 5G

PJU pintar ini ke depannya akan dilengkapi dengan fitur unggulan, seperti sensor cerdas terintegrasi yang mampu menghimpun data vital.

Baca Selengkapnya
Bawa Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan, Kasetpel Dishub DKI Dinonaktifkan
Bawa Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan, Kasetpel Dishub DKI Dinonaktifkan

Heru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
ASN DKI Jakarta Dilarang Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran, Ini Sanksi Diterima Jika Melanggar
ASN DKI Jakarta Dilarang Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran, Ini Sanksi Diterima Jika Melanggar

Larangan penggunaan kendaraan dinas untuk mudik sudah diatur di dalam kebijakan yang ada.

Baca Selengkapnya
Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya
Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya

Kepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun

Baca Selengkapnya
Benarkah Pemerintah akan Naikkan Pajak Sepeda Motor? Begini Penjelasan Jubir Menko Luhut
Benarkah Pemerintah akan Naikkan Pajak Sepeda Motor? Begini Penjelasan Jubir Menko Luhut

Rencana menaikkan pajak sepeda motor jadi salah satu strategi untuk menekan angka polusi di kota-kota besar seperti Jakarta.

Baca Selengkapnya
Polusi Udara di Jakarta Tinggi, Driver Ojol Banyak yang Batuk dan Sesak Napas
Polusi Udara di Jakarta Tinggi, Driver Ojol Banyak yang Batuk dan Sesak Napas

Driver ojek online berharap pemerintah melakukan langkah penanggulangan konkret terkait polusi udara yang sudah bertahan dalam kurun satu pekan lebih ini.

Baca Selengkapnya