Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Transaksi Langit Biru dilakukan secara manual

Transaksi Langit Biru dilakukan secara manual uang rupiah. merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Koperasi Langit Biru yang belakangan ini sedang marak diperbincangkan awalnya bernama PT Trasindo Jaya Komara (TJK). Berdasarkan keterangan dari saksi-saksi yang telah diperiksa, seluruh transaksi dilakukan secara manual.

"Ini agak unik karena dari pemeriksaan manager keuangan, yang bersangkutan selama bekerja lebih dari satu setengah tahun tidak pernah menggunakan jasa bank-bank, mereka tidak pernah mengetahui ada rekening tertentu dari KLB (Koperasi Langit Biru)," ujar Kasat Reskrim Polres Tangerang Kabupaten Kompol Sintho Silitonga kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (6/6).

Lebih lanjut Sintho menerangkan, bahwa kegiatan operasional Langit Biru bersifat belanja. Perusahaan tersebut tidak menghasilkan keuntungan yang dicatat.

"Sesungguhnya kegiatan operasional KLB perputaran uang nasabah sifatnya adalah belanja, perusahaan itu tidak menghasilkan keuntungan yang dicatat. Ketika datang di pos-pos kasir saat ada yang menyetorkan uang lalu pada saat bersamaan ada yang mengambil bonus jadi bonus tersebut diambil dari dana nasabah yang hendak menginvestasikan modalnya," jelas Sintho.

Menurut Sintho, sisa uangnya akan dilaporkan ke Jaya Komara untuk kemudian disimpan oleh yang bersangkutan.

"Jadi intinya KLB ini menggunakan uang murni untuk belanja, belanja yang dimaksud itu mengeluarkan uang dari modal, mereka menghasilkan uang hanya dari investor baru," kata Sintho.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebanyak 140 ribu nasabah tergabung dalam koperasi yang berdiri sejak 2011 dengan nama PT Transindo Jaya Komara. Setelah Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) membekukan perusahaan investasi itu, Koperasi Langit Biru mengalami kemacetan saat pencairan dana nasabah jatuh tempo.

Setelah tiga bulan tidak mendapat bonus yang dijanjikan, Sabtu, (2/6) sekitar 2 ribu orang mendatangi kantor Koperasi Langit Biru. Mereka menuntut pengembalian dana yang sudah mereka investasikan berikut bonusnya.

Sejumlah nasabah mengamuk dan merusak barang di kantor Koperasi Langit Biru. Tidak hanya itu, massa yang marah ikut menjarah barang berharga dan sembako yang ada di koperasi itu.

Semula pembagian keuntungan koperasi itu berjalan lancar. Tapi setelah bulan keenam, bonus keuntungan tersendat dan bahkan macet total. Ini membuat warga yang telah menanamkan modalnya menjadi khawatir.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BRI Permudah Nasabah untuk Membuka Rekening di Luar Negeri, Begini Caranya!
BRI Permudah Nasabah untuk Membuka Rekening di Luar Negeri, Begini Caranya!

Berikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Apakah Uang Salah Transfer dari Orang Lain Boleh Digunakan? Ini Jawabannya
Apakah Uang Salah Transfer dari Orang Lain Boleh Digunakan? Ini Jawabannya

Ternyata uang yang salah transfer dari orang lain harus dikembalikan ke pemiliknya karena jika tidak bisa dipidana dan denda Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
Pantau Transaksi Kartu Kredit BRI dengan Mudah dan Aman di BRImo, Begini Caranya!
Pantau Transaksi Kartu Kredit BRI dengan Mudah dan Aman di BRImo, Begini Caranya!

Cara memantau transaksi Kartu Kredit BRI di BRImo. Ternyata gampang banget.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut

Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya

Baca Selengkapnya
Dikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang
Dikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang

Ganjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.

Baca Selengkapnya
Lebih Praktis! Saatnya Rekam Keuangan Bisnis dengan Cash Management QLola by BRI
Lebih Praktis! Saatnya Rekam Keuangan Bisnis dengan Cash Management QLola by BRI

Layanan Cash Management ini bisa diakses dengan mudah pada platform bisnis terintegrasi QLola by BRI.

Baca Selengkapnya
Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI
Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI

Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.

Baca Selengkapnya