Tawuran pelajar, polisi mediasi SMA 6 dan SMA 70

Merdeka.com - Kepolisian Resor Jakarta Selatan langsung menindaklanjuti tawuran pelajar yang memakan korban di kawasan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rencananya, kedua pihak sekolah SMAN 6 dan SMAN 70, Dinas Pendidikan dan juga para stakeholder akan melakukan mediasi di Mapolres Jakarta Selatan.

"Kita kumpulkan lagi, Diknas, pihak sekolah, stakeholder dan semua yang terkait masalah ini dikumpulkan," terang Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Adex Yudiswan saat ditemui di SMAN 70 Jl Bulungan 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Senin (24/9).

Adex mengatakan bahwa peristiwa tawuran pelajar tersebut berlangsung begitu cepat. Saat kejadian pihak Kepolisian sedang berjaga di dekat lampu merah Kejaksaan Agung, sementara kejadian tawuran terjadi di belakang Blok M Plaza.

"Kita juga antisipasi dan petugas juga sudah berjaga setiap hari, tapi kejadiannya begitu cepat," paparnya.

Dia sendiri sudah mengantongi nama-nama pelaku pembacokan yang menyebabkan Alawi Yusianto Putra siswa kelas 10 SMAN 6 tewas dengan luka di bagian dadanya. Namun ia sendiri masih menyelidiki apakah pelaku siswa SMAN 70 atau siswa drop out dari sekolah tersebut.

"Sudah ada nama yang muncul, tentunya masih perlu diselidiki, sesuai barang bukti yang didapat dari saksi," kata Adex.

Seperti diberitakan, siang tadi tawuran pelajar pecah antara SMAN 6 dengan SMAN 70 di belakang Blok M Plaza Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Akibat tawuran tersebut, Alawi Yusianto Putra tewas dengan luka sabetan celurit yang tepat mengenai bagian dada korban. Dia tewas saat hendak dilarikan ke RS Muhammadiyah.