Taman dirusak massa, Pemprov DKI akui rugi Rp 200 juta
Merdeka.com - Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar mengatakan kerugian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akibat rusaknya taman-taman di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat tepatnya di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) mencapai Rp 200 juta. Kerusakan tersebut meliputi bunga-bunga yang terinjak, pot bunga, rumput dan penyiram tanaman otomatis.
"Dengan kerusakan dekorasi dan tanaman permanen yang ada di jalur hijau, itu tadi dari beberapa bidang sudah dikumpulkan, kerugiannya mencapai Rp 100-200 juta, itu estimasi tertinggi. Karena taman yang di belakang patung Thamrin itu ada yang sedikit rusak juga," ujar Nandar yang dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (22/8).
Nandar menegaskan kerusakan-kerusakan taman tersebut terjadi di Bundaran Bank Indonesia, Patung Kuda Indosat dan jalur yang mengarah ke gedung MK. Dia menegaskan dana yang dipakai untuk memperbaiki taman tersebut menggunakan dana APBD.
"Kewajiban sekarang kami pakai APBD. Tapi kami juga berupaya, secara persuasif supaya punya rasa memiliki, kami akan upayakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang kemarin berkegiatan di sana," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasar murah di Jakarta digelar mulai 26 Februari sampai 9 Maret 2024
Baca SelengkapnyaAkibatnya, pagar-pagar rusak dan nyaris roboh. Polisi dengan cepat, memotong tambang.
Baca SelengkapnyaMassa akhirnya mundur secara perlahan dan membubarkan diri dari sekitar gedung DPR RI
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta menghadirkan 12 panggung hiburan yang tersebar di kawasan Sudirman-Thamrin saat Malam Muda Mudi.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaDi musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta kembali menggelar "Malam Muda Mudi" untuk menyambut pergantian tahun dari 2023 ke 2024. Kali ini kegiatan itu dibagi dalam enam segmen.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi di depan Gedung MPR DPR RI antara yang mendukung hak angket dan menolak ricuh.
Baca Selengkapnya