Merdeka.com - Sekolah Santa Maria Jatinegara terpaksa memulangkan murid-muridnya saat jam pelajaran menyusul bentrok antara warga dengan petugas kepolisian pada Kamis (20/8) pagi. Bentrok itu terjadi karena warga yang rumahnya di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, enggan direlokasi petugas.

Seorang petugas keamanan Sekolah Santa Maria bernama Indra Bambang mengatakan, dihentikannya kegiatan belajar mengajar pada hari ini lantaran pihak sekolah tak ingin kejadian buruk menimpa murid maupun gurunya. Menurut Indra, penghentian sementara kegiatan belajar pun kemungkinan akan dilakukan hingga esok hari.

"Ya kami sudah memulangkan anak-anak lebih cepat hari ini. Tadi pukul 11.00 Wib. Kami takut terjadi apa-apa. Besok mereka libur dulu," kata Indra saat ditemui di sekolah Santa Maria, Kamis (20/8).

Menurut Indra, sebelum penggusuran di lakukan pada hari ini, sekolah telah diinformasikan oleh Pemprov DKI Jakarta. Sekolah pun berpikir positif terkait penggusuran ini.

"Ada pemberitahuan sebelumnya, tapi kami pikir positif saja. Anak-anak kami pulangkan lebih cepat," kata dia.

Ditemui di tempat yang sama, salah seorang orangtua murid, Iwan Kurniwan mengaku sangat khawatir akibat bentrok antara kepolisian dan warga terkait bentrokan tersebut. Ia meminta agar aparat memperbanyak penjagaan di depan sekolah agar tidak sampai mengganggu anak-anak murid.

"Kami sangat khawatir. Kami minta penjagaan diperbanyak. Kasihan anak-anak kami ketakutan sekali," terang dia.

Iwan mengatakan, kendati sudah diinformasikan Pemprov DKI terkait penggusuran tersebut, namun sekolah terlebih orangtua murid tidak menduga akan terjadi bentrokan.

"Kami sudah tahu jika hari ini bakal gusur tapi tidak pikir bakal jadi besar begini," ujar dia.

Sementara itu pantauan di lokasi, hingga pukul 11.50 WIB, puluhan brimob masih berjaga-jaga di areal sekolah dan di badan jalan setelah sebelumnya terjadinya bentrokan. Mereka dilengkapi dengan senjata pelontar gas air mata.