Merdeka.com - Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI) mengalami kerusakan parah saat demo tolak UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu. Setelah dilakukan perbaikan, halte sudah kembali melayani penumpang seperti biasanya.

"Mulai hari ini, Halte Bundaran HI yang merupakan salah satu halte yang mengalami kerusakan berat sudah bisa difungsikan secara penuh dan melayani pelanggan kembali baik untuk proses penurunan dan penaikan pelanggan," ucap Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/10).

Menurutnya, pelanggan sudah bisa langsung mengakses halte ini di mana sebelumnya harus menggunakan tangga bawah tanah dari Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Selain itu, pelanggan juga sudah bisa menggunakan berbagai fasilitas yang tersedia di Halte Bundaran HI seperti akses gate masuk yang sudah terpasang dengan baik, wastafel portable hingga melakukan proses pembayaran menggunakan vending machine yang tersedia.

Sardjono menambahkan, Transjakarta juga menyediakan fasilitas Wifi gratis yang diperuntukkan bagi semua pelanggan.

"Fasilitas Wifi berkecepatan tinggi ini sudah bisa diakses oleh seluruh pelanggan di seluruh halte Transjakarta di sepanjang Koridor 1 (Blok M – Kota), selanjutnya pemasangan Wifi di 12 Koridor lainnya ditargetkan bisa rampung pada akhir tahun 2020 ini," ucapnya.

Dia berharap dengan adanya pelayanan Wifi gratis, pelanggan menjadi lebih nyaman saat berada di area Halte Transjakarta. Selain itu, bisa memberikan kemudahan akses internet bagi pelanggan kami yang ingin menggunakan aplikasi TIJE baik untuk pemesanan tiket hingga berbagi tiket menggunakan fitur transfer.

"Ke depan nanti dengan adanya Wifi gratis, para pengusaha dan UMKM bisa membuka kesempatan untuk memasarkan produk-produk mereka di area Transjakarta, mengingat dalam kondisi normal Transjakarta sudah melayani lebih dari 1 juta pelanggan setiap harinya."

"Di luar dari pada itu selain halte Bundaran HI, Transjakarta terus bekerja keras untuk memperbaiki halte-halte terdampak lainnya secara bertahap. Harapannya sebanyak 46 halte yang terimbas sudah kembali bisa berfungsi normal kembali 100 persen pada akhir tahun 2020 mendatang," ucapnya.