Sebelum ditinggal, Ahok minta Jokowi rombak habis-habisan PNS
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana melakukan seleksi besar-besaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 1.000 hingga 2.000 pegawai. Seleksi tersebut menyusul perombakan dan pergantian kepala dinas, eselon 3 hingga eselon 4.
Ahok menegaskan perombakan tersebut dilakukan sebelum Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dilantik menjadi presiden. Ahok menargetkan perombakan tersebut akan dilakukan pada bulan September mendatang.
"Jadi kita mau seleksi habis-habisan sebelum Pak Jokowi pulang ini. Mau ganti eselon 2 ini semua dia yang ngatur. Ya bisa 1.000-2.000 orang dilantik. Termasuk kepala dinas, eselon 3 eselon 4, lurah camat," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (27/8).
Ahok menegaskan bakal menjadi suatu kehormatan apabila PNS DKI dilantik oleh presiden terpilih. Selain itu, Ahok belum berencana melantik para calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang telah terpilih beberapa bulan lalu.
"Enggak usah lantik, kan masih ada masa dua tahun PTSP. Kita sudah ada bikin struktur baru Perda kan, ini mau kejar ini," pungkas dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasannya, AWK sedang menggugat BK ke PTUN terkait pemacetannya sebagai anggota DPD.
Baca SelengkapnyaAhok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaKeppres tersebut telah ditandatangani Kementerian Sekretariat Negara Deputi Bidang Administrasi Aparatur Nanik Purwanti.
Baca Selengkapnya