Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Respons Wagub DKI soal Kabar Kepala BPPBJ Dicopot Terkait Kasus Pelecehan Seksual

Respons Wagub DKI soal Kabar Kepala BPPBJ Dicopot Terkait Kasus Pelecehan Seksual Wagub DKI tinjau RSUD Pasar Minggu. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa alasan digantinya Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta tidak ada hubungannya dengan dugaan pelecehan sekskual.

"Terkait jabatan yang tidak ada periodesasinya seperti presiden, bupati, walkot, sangat memungkinkan untuk diganti walau belum 5 tahun. Jadi tidak ada aturan kepala dinas suatu Badan harus 5 tahun," kata Riza saat ditemui wartawan di Balai Kota, Kamis (25/3)

Riza menjelaskan, alasan pergantian jabatan Kepala BPPBJ itu karena kata dia, pergantian atau rotasi jabatan memang diperlukan agar kinerja suatu Badan/lembaga lebih baik lagi.

"Jadi tidak usah dipermasalahkan. Yang penting apalah nantinya pergantian ini memberikan kinerja yang lebih baik atau tidak," ungkapnya.

"Coba lihat, saat masa pimpinan Pak anies, Pak Ahok, Pak Jokowi, Bang Foke, Bang Yos, pergantian/mutasi jabatan di dinas/badan itu hasilnya seperti apa? Setiap pemimpin punya pertimbangan khusus untuk mutasi," ujarnya.

Oleh karena itu, Riza mengajak masyarakat untuk tidak berspekulasi dan selalu berprasangka baik.

"Jadi mari kita membiasakan berprasangka baik pada siapapun dan semua pergantian ini dimaksudkan baik," katanya

Selain itu, kata Riza, pemeriksaan yang dilakukan kepada kepala BPPBJ DKI, Blessmiyanda adalah hal yang biasa. Menurutnya memang sudah tugas inspektorat melakukan pemeriksaan kepada kepala BPPBJ.

"Kalau diperiksa itu biasa. Semua periksa. Seperti bagian keuangan saja yang diaudit BPK, itu kan biasa. Jadi tugas inspektorat, melakukan pemeriksaan itu biasa. Pemeriksaan jangan selalu dikonotasikan ada sesuatu yang salah atau negatif," ujarnya.

Politisi partai Gerindra itu mengaku betul-betul tidak tahu motif lain dibalik pemeriksaan yang dilakukan kepada anak buahnya itu. Hingga saat ini, kata Riza pihaknya belum menerima laporan terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Blessmiyanda.

"Saya tidak tahu, saya tidak ingin menduga-duga karena saya belum mendapat laporan secara resmi secara lisan maupun tertulis," ujarnya

Riza juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan berkomentar jika belum hasil laporan pemeriksaan dari Inspektorat, maupun kesaksian dari Blessmiyananda sendiri. Menurutnya, kesaksian dari kedua belah pihaklah yang terbaik.

"Nanti tunggu laporannya dari inspektorat. Jadi mari kita beri kesempatan kepada yang bersangkutan dan inspektorat untuk menyampaikan dan menjelaskan," lanjutnya.

Seperti yang diketahui, karena harus diperiksa oleh inspektorat, Kepala BPPBJ DKI, Blessmiyanda dinonaktifkan atau dibebastugaskan dari jabatannya itu.

Pemeriksaan Blessmiyanda dikabarkan karena diduga melakukan pelecehan terhadap stafnya.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bripda AN, Polisi di Kendari Ditangkap Terkait Kasus LGBT

Bripda AN, Polisi di Kendari Ditangkap Terkait Kasus LGBT

Bripda AN, saat ini masih diperiksa Propam Polda Sultra.

Baca Selengkapnya
Jelang Mudik, Polisi Cek SPBU Cegah Kecurangan Pengisian BBM

Jelang Mudik, Polisi Cek SPBU Cegah Kecurangan Pengisian BBM

Ia berharap pemudik dapat merasakan kenyamanan dan keamanan.

Baca Selengkapnya
Kembali Diperiksa Polisi, Kubu Rektor UP Nonaktif Bawa Bukti Patahkan Laporan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

Kembali Diperiksa Polisi, Kubu Rektor UP Nonaktif Bawa Bukti Patahkan Laporan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

Rektor UP nonaktif datang didampingi penasihat hukumnya Faizal Hafied.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron

Polisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron

Pemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.

Baca Selengkapnya
Kepala BPPD Sidoarjo Potong Dana Insentif Pegawai Hingga 30 Persen

Kepala BPPD Sidoarjo Potong Dana Insentif Pegawai Hingga 30 Persen

Ari ditahan selama 20 hari ke depan guna untuk penyelidikan lebih lanjut.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran Minta TKD Kepri Cabut Laporan Polisi Terkait Pencopotan Baliho di Batam

TKN Prabowo-Gibran Minta TKD Kepri Cabut Laporan Polisi Terkait Pencopotan Baliho di Batam

Wakil Komandan Echo TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman meminta TKD Kepri untuk mencabut laporan kepolisian terhadap Ketua Bawaslu Kepri dan Bawaslu Batam.

Baca Selengkapnya
Klarifikasi Kepala Puskesmas di Palembang soal Aturan Pegawai Wanita Dilarang Hamil Hingga Tahan Uang JKN

Klarifikasi Kepala Puskesmas di Palembang soal Aturan Pegawai Wanita Dilarang Hamil Hingga Tahan Uang JKN

MG menyebut permasalahannya dianggap selesai karena hanya terjadi miskomunikasi.

Baca Selengkapnya
Pj Walkot Palembang Murka Kepala Puskesmas Larang Pegawai Hamil, Terancam Dipecat

Pj Walkot Palembang Murka Kepala Puskesmas Larang Pegawai Hamil, Terancam Dipecat

Ratu Dewa menyebut sudah meminta Inspektorat untuk melakukan verifikasi laporan resmi.

Baca Selengkapnya
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Bungkam Seusai Diperiksa KPK

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Bungkam Seusai Diperiksa KPK

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).

Baca Selengkapnya