PT Transjakarta Tingkatkan Evaluasi Periodik Imbas Kecelakaan Bus di Cawang
Merdeka.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan meningkatkan periode evaluasi sekaligus pembinaan rutin terhadap operator bus. Direktur Operasional Transjakarta, Prasetia Budi mengatakan, biasanya evaluasi dilakukan rutin setiap tiga bulan sekali.
"Selama pandemi, kegiatan tersebut dilakukan setiap 3 bulan sekali, namun ke depannya akan dilakukan dengan lebih rutin lagi," ucap Prasetia, Selasa (26/10).
Prasetia menuturkan, sejatinya setiap pertemuan dengan operator bus, manajemen Transjakarta selalu membahas upaya agar meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan selama bus beroperasi dan melayani pelanggan. Hal ini ditujukan agar operator ataupun para pramudi bisa mendapatkan pembekalan maksimal ketika sedang melakukan pelayanan bagi masyarakat.
"Kami berharap, para operator bisa menerapkan apa yang sudah didapatkan dalam setiap arahan dengan baik dan semaksimal mungkin saat berada di lapangan," katanya.
Selanjutnya, terkait kecelakaan yang melibatkan dua armada bus Transjakarta pada Senin (25/10), sampai saat ini Transjakarta masih menunggu hasil investigasi dari kepolisian.
Prasetia mengatakan, Transjakarta siap mengikuti segala proses yang berlangsung terkait insiden tersebut.
Sementara selain pendampingan pada proses perawatan, Transjakarta juga membiayai perawatan serta akan memberikan santunan kepada seluruh pelanggan yang terdampak baik yang meninggal maupun luka ringan dan berat.
"Sebagai iktikad baik, Transjakarta akan kooperatif dalam setiap proses investigasi. Kami siap mengevaluasi untuk meningkatkan kualitas serta memberi pelayanan terbaik kepada pelanggan," imbuhnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz memastikan akan memanggil Dinas Perhubungan dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) sebagai tindak lanjut kecelakaan dua bus Transjakarta yang terjadi di MT Haryono pada Senin (25/10) pagi.
"Kami akan panggil Transjakarta dan Dishub besok pagi untuk klarifikasi masalah ini," ucap Aziz, Selasa (26/10).
Klarifikasi yang akan dipertanyakan terkait kronologis kecelakaan, faktor-faktor kemungkinan penyebab kecelakaan, dan perawatan kendaraan yang selama ini dikerjakan.
"Sebab banyak faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan itu," tandasnya.
Selain itu, imbuh Aziz, Komisi B juga ingin mendapatkan penjelasan terkait asuransi penumpang jika mengalami musibah kecelakaan. Sebab menurutnya, perlindungan terhadap penumpang tidak boleh dikesampingkan.
"Dan harus kita dalami juga mitigasi apa yang akan mereka lakukan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi ke depan," tandasnya.
Nantinya, proses klarifikasi dilakukan di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, berbarengan dengan pembahasan KUA-PPAS 2022.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan Halte Tendean beroperasi normal hari Senin (21/8) mendatang seusai mengalami kebakaran.
Baca SelengkapnyaSebuah bus dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Tol Jakarta Cikampek.
Baca SelengkapnyaJoseph bilang Transjakarta rute 10M tersebut menggantikan Metro Mini T41 yang setop beroperasi usai pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Malam pergantian tahun, jam operasional Transjakarta diperpanjang hingga pukul 02.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSeluruh direksi dan operator Transjakarta sudah menandatangani pakta netralitas karena pihaknya merupakan bagian dari Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBPS DKI Jakarta mencatat penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang di Januari 2024
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun
Baca SelengkapnyaPT Kereta Api Indonesia melakukan rekasaya pola operasi kereta pascatabrakan Kereta Api Turangga dan Commuterline
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi Pukul 07.57 WIB, saat melintas dari arah Utara, beberapa ratus meter dekat Stasiun Tanggullangin
Baca Selengkapnya