Polisi telusuri jejak ibu kandung bayi Rp 80 juta
Merdeka.com - Malang benar nasib Haniv Rifki, bayi yang dijual hingga Rp 80 juta, ditolak ibu kandungnya sendiri, W, usai menjualnya kepada Tati. Dari pelaku, W sempat menerima uang sebesar Rp 2,5 juta. Tati mengembalikan bayi berkelamin laki-laki karena sering sakit.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Hengki Haryadi menuturkan, W dan Tati sepakat melakukan transaksi jual beli bayi sejak masih dalam kandungan.
"Pada saat belum lahir, ibu bayi yang berinisial W sudah mendapatkan DP sebesar Rp 2,5 juta," kata Hengki di Mapolres Jakarta Barat, Rabu (6/2).
Uang tersebut, jelas Hengki, diberikan calon pembeli melalui Tati untuk diserahkan kepada W. Hingga saat ini, polisi masih berusaha mengendus keberadaan W.
"Sampai sekarang, kita masih menelusuri keberadaan W, apakah dia patut jadi tersangka atau tidak," ujarnya.
Setelah W menolak merawat kembali Haniv, Tati menyerahkan bayi tersebut kepada Else. Dari tangan Else, bayi malang itu diserahkan kepada Rini.
"Untuk pengasuh terakhir (Rini), masih kita selidiki lebih lanjut. Dia mau jual lagi atau memang mau asuh sendiri," ujar Hengki.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi gadungan melakukan penipuan hingga ratusan juta. Kini diamankan pihak. kepolisian.
Baca SelengkapnyaSeorang dosen wanita CA (25) harus kehilangan uang Rp50 juta setelah ditipu seorang petani asal Lampung. Penipuan itu bermodus polisi gadungan.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaBerikut potret perwira polisi pamer otot bareng pensiunan Jenderal eks Kapolri.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil ditangkap di kawasan Jakarta Timur, Selasa (2/4) siang hari tadI
Baca SelengkapnyaMengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaJenazah Didi yang sudah membusuk akhirnya dievakuasi.
Baca SelengkapnyaPermintaan tersebut disampaikan langsung anak SYL kepada pejabat Kementan saat ayahnya sedang meninjau perkebunan di Makassar.
Baca Selengkapnya