Polisi bongkar sindikat pemalsu uang di Mampang
Merdeka.com - Polisi mengungkap sindikat pembuat uang palsu di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Enam orang diamankan terkait pemalsuan uang itu.
"Kejadiannya Selasa (26/5). TKP di daerah Mampang dengan enam orang tersangka. Tersangka mengontrak rumah di wilayah Mampang baru dua hari kemudian memproduksi uang palsu. Baru berhasil membuat 194 lembar pecahan seratus ribu," kata Kapolsek Mampang Kompol Bambang Hari Wibowo, di Polres Jakarta Selatan, Selasa (27/5).
Adapun barang bukti yang ditemukan antara lain alat printer, laptop, tinta, alat sablon, alat press, bahan kimia lain, dan 194 lembar pecahan dari uang tersebut yang sebagian masih belum digunting dalam kertas berukuran A4. Sedangkan mekanisme mekanisme pembuatan, para tersangka memakai kertas berbahan dasar kertas roti, kemudian scanning uang asli, masing-masing muka dan depan belakang.
"Setelah jadi depan belakang ditanam benang. Benang didapat dari benang yang biasanya untuk membungkus kado. Kemudian dilakukan pengepresan," ungkapnya.
Jadi ini merupakan proses pencegahan terjadinya peredaran dari hasil produksi. Uang palsu itu belum sempat disebarkan. Selama 2 hari bekerja, para tersangka sudah membuat 194 lembar pecahan dengan nominal uang Rp 100 ribu.
Polisi menduga pelaku memalsukan uang karena ingin mencari untung besar jelang bulan Ramadan. "Motifnya mencari keuntungan dalam waktu dekat ini moment hari besar Idul Fitri," tuturnya.
Polisi mengetahui tindak kriminal pemalsuan uang ini berdasarkan laporan dari masyarakat. Dia juga mengimbau agar pemilik kos-kosan atau kontrakan segera melaporkan kepada kepolisian jika terjadi tindak kriminal serupa. Dengan begitu, akan mudah melaksanakan pencegahan agar tidak beredar, upaya pencegahan sedini mungkin.
Sejauh ini kepolisian masih melakukan proses pendalam terhadap tersangka. "Belajar otodidak, mereka tau dari bosnya," tambahan dari Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Audie Latuheru.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan SOTR kerap disertai dengan iring-iringan kendaraan bermotor pada malam hari jelang subuh
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaDemi menyambung hidup, sosoknya diketahui tak hanya bertugas sebagai abdi negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melakukan penukaran uang dipinggir jalan berisiko merugikan masyarakat atas potensi peredaran uang palsu.
Baca SelengkapnyaTerdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaBripka ED ditangkap polisi karena melakukan pengancaman terhadap warga sudah menjadi tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPolisi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap pelaku kejahatan dan laporkan apabila mengalami ataupun mengetahui adanya aksi kejahatan.
Baca Selengkapnya