Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penanganan Banjir Jakarta Bukan Soal Normalisasi atau Naturalisasi Sungai

Penanganan Banjir Jakarta Bukan Soal Normalisasi atau Naturalisasi Sungai Banjir Jakarta. ©2012 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Permasalahan banjir di Jakarta bukan sekadar naturalisasi ataupun naturalisasi. Banyak faktor-faktor pendukung tambahan yang menyebabkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai masih belum berhasil menyelesaikan permasalahan tersebut.

Direktur Eksekutif Indonesia Watch for Democracy, Endang Tirtana mengatakan, tekanan populasi dan urbanisasi membuat sungai-sungai menyempit dan hunian memenuhi bantaran. Akibatnya banyak daerah tangkapan air beralih fungsi menjadi daerah perumahan atau properti lainnya.

Aspek kelembagaan birokrasi dan leadership eksekutif turut menyumbang pada kompleksitas persoalan. Dia mengungkapkan, Jakarta sebagai ibu kota negara terbagi kewenangannya antara pemerintah pusat dengan DKI, ditambah pula fenomena urban sprawl atau melebarnya kawasan megapolitan Jabodetabek.

"Perdebatan antara normalisasi ataukah naturalisasi mencerminkan ketegangan birokratik sekaligus nuansa politik. Sejatinya tidak penting betul metode mana yang akan dipilih, yang penting dikerjakan sehingga terwujud hasilnya, tidak berhenti sebatas wacana atau kata-kata belaka," katanya kepada merdeka.com, Rabu (15/1).

Endang menerangkan, masterplan penanganan banjir berupa banjir kanal sudah dibuat sejak awal Orde Baru, tetapi baru tuntas pada masa Sutiyoso dan Fauzi Bowo. Dalam hal ini dibutuhkan koordinasi dan sinergi antara berbagai pihak, baik pusat maupun DKI serta kota-kota penyangga.

"Barangkali ini yang dimaksudkan oleh Jokowi ketika mengatakan bahwa banjir akan lebih mudah diatasi setelah menjadi presiden. Harus ada kerja bersama, tak hanya kata-kata," ujarnya.

Celakanya, dia menambahkan, yang terjadi masing-masing seperti jalan sendiri-sendiri. Simpang siur informasi soal penyebab banjir menjadi buktinya. Endang mencontohkan pernyataan Gubernur DKI Anies Baswedan yang mengklaim semua pompa berfungsi dengan baik, tetapi dari hasil survei yang dilakukan tim Kementerian PUPR mengatakan sebaliknya.

"Ironisnya, pernyataan Anies bahkan dibantah oleh bawahannya sendiri Wali Lota Jakarta Barat, Rustam Effendi. Diakui bahwa pompa air mengalami kerusakan, selain persoalan drainase dan jebolnya tanggul. Anies sendiri menyebut tidak ada tanggul yang jebol, hanya retak-retak saja," terangnya.

Endang menilai, rencana DPRD DKI untuk membentuk Pansus Banjir harus didukung sebagai upaya untuk memperjelas informasi untuk penanganan banjir. Pansus diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat dan tidak melebar kepada persoalan politik yang menimbulkan keriuhan di tengah masyarakat.

"Yang tidak kalah penting adalah menguatkan solidaritas antar-warga dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Mengingat berbagai prediksi cuaca ekstrem masih akan terus berlanjut beberapa waktu ke depan. Begitu pula dengan kesadaran untuk menjaga lingkungan demi mencegah perubahan iklim," tutupnya.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Banjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004

Banjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004

Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.

Baca Selengkapnya
Sebut Banjir Demak karena Pembalakan Liar, Jokowi: Alih Fungsi Lahan Harus Dicegah

Sebut Banjir Demak karena Pembalakan Liar, Jokowi: Alih Fungsi Lahan Harus Dicegah

Jokowi menuturkan penebangan pohon di hulu sungai membuat bencana banjir terjadi.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta

Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta

Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
7 Jenis Banjir dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai

7 Jenis Banjir dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai

Banjir merupakan bencana alam yang dapat menimbulkan dampak negatif yang luas dan serius bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kondisi Banjir Menerjang Jawa Tengah Meluas Lumpuhkan Lalu Lintas Demak-Semarang hingga Jawa Timur

FOTO: Kondisi Banjir Menerjang Jawa Tengah Meluas Lumpuhkan Lalu Lintas Demak-Semarang hingga Jawa Timur

Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.

Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu

Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu

BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.

Baca Selengkapnya
Banjir Besar Terjang Braga Bandung, Rumah-Rumah Warga Terendam hingga Satu Meter Lebih

Banjir Besar Terjang Braga Bandung, Rumah-Rumah Warga Terendam hingga Satu Meter Lebih

Banjir besar menerjang kawasan Braga, Kecamatan Sumurbandung, Bandung

Baca Selengkapnya
Pengunjung Pantai Ciantir Asal Jakarta Terseret Ombak hingga ke Tengah Laut, Begini Kronologinya

Pengunjung Pantai Ciantir Asal Jakarta Terseret Ombak hingga ke Tengah Laut, Begini Kronologinya

Korban saat berenang di Pantai Ciantir tiba-tiba terseret ombak besar hingga ke tengah laut

Baca Selengkapnya
'Jebolan' Istana & Surakarta, Mayjen Widi Melesat Bakal Jadi Bintang Tiga Termuda di TNI AD

'Jebolan' Istana & Surakarta, Mayjen Widi Melesat Bakal Jadi Bintang Tiga Termuda di TNI AD

Mayjen Widi Prasetijono baru saja mendapatkan kenaikan pangkat sebagai letnan jenderal dan memakai bintang tiga di pundak. Ia akan menjadi bintang tiga termuda

Baca Selengkapnya