Pemuda PKS akan kumpulkan tokoh Betawi demi jegal Ahok
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo ( Jokowi ) sudah menyatakan siap melaju menjadi calon presiden di Pilpres mendatang. Bila menang, secara otomatis wakilnya Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) bakal melenggang menduduki kursi DKI-1.
Namun, sebelum Ahok maju sebagai Gubernur Jakarta, Gerakan Pemuda (Gema) Keadilan sudah menyatakan penolakannya. Peneliti Gema Keadilan, Mustofa siap mengajukan gugatan untuk menjegalnya.
"Kita bisa mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi , tapi kan prosesnya masih panjang, opsinya sih masih panjang," kata Mustofa di bilangan Cikini, Jakarta, Selasa (24/3).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang tidak disalami oleh Jokowi? Dalam video yang merekam momen tersebut, terlihat Try Sutrisno telah bersiap menyambut Presiden Jokowi yang menyalami tamu undangan satu pe rsatu. Saat itulah Jokowi melewati Try Sutrisno tanpa memberi salam sebagaimana Jokowi kepada para wakil presiden sebelumnya.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
Mustofa menyangkal, persoalan ini bukan terkait pencapresan Jokowi . Sebab penolakan ini berasal dari keluhan masyarakat yang merasa gelisah atas kepemimpinan Ahok .
"Sebetulnya masalah Jokowi bukan urusan kita. Kita tangkap kegelisahan masyarakat, Ahok banyak yang tidak suka. Sebenarnya masyarakat kecewa Jokowi naik (jadi capres), karena mereka pilih Jokowi , tidak pilih Ahok ," tegasnya.
Maka dari itu, lanjut dia, pihaknya bakal mengumpulkan tokoh Betawi, untuk menjegal Ahok menggantikan Jokowi sebagai gubernur DKI.
"Kita cuma mengingatkan Ahok soal gaya kepemimpinannya," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Gema Keadilan DKI Jakarta, Renold Darmasyah menyebut, mantan Bupati Belitung Timur itu harus diganti dengan pejabat publik yang sederhana. Pasalnya, Ahok tidak memiliki budi pekerti.
"Ahok sebagai pejabat publik yang tidak memiliki budi pekerti yang luhur harus diganti dengan pejabat publik yang sederhana, amanah serta berbudi pekerti santun dan baik," kata Renold di bilangan Cikini, Jakarta.
Dia menambahkan, pihaknya tidak segan menjadi pelopor untuk menjegal Ahok menjadi DKI-1.
"Kami bakal menghimpun budayawan, akademis dan alim ulama untuk menolak Ahok sebagai Gubernur," ungkapnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar di tengah isu bahwa PKS akan merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat demo di DPR, Joko Anwar juga ikut berunjuk rasa di depan Gedung MK.
Baca SelengkapnyaSambil tertawa, Ahok mengatakan tidak tahu di mana Jokowi
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang nenek pendukung paslon 02 mengatakan bahwa Prabowo memiliki gagasan melanjutkan kinerja presiden sebelum-sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSekelompok warga Jakarta mendatangi Kantor DPP PKS di Lenteng Agung.
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca Selengkapnya