Pembatasan jam kunjung malam, petugas Monas ngaku diancam PKL
Merdeka.com - Unit Pengelola (UP) Monas mengaku dapat ancaman dari PKL, saat melakukan penertiban lingkungan Monas, dengan menerapkan aturan pembatasan jam kunjung malam.
"Sekarang baru ini saja (pembatasan jam kunjung malam) sudah ada ancaman," kata Humas UP Monas, Heri Margono saat dikonfirmasi merdeka.com di kantornya, Jakarta, Sabtu (20/9).
Heri mengatakan ancaman itu dilakukan salah satu pedagang kepada pihak keamanan Monas, saat PKL digiring keluar dari lingkungan Monas.
Dia mengungkapkan keberanian PKL mengancam UP Monas lantaran memiliki backing (preman). Maka, tambah dia, untuk membuktikan adanya ancaman tersebut, keamanan Monas diperintahkan untuk merekam semua pembicaraan para pedagang yang mencoba melakukan pengancaman.
"Pedagang punya backingnya, makanya sekarang yang mencoba pengancam keamanan Monas, setiap ucapan pedagang direkam oleh pihak keamanan," ucapnya.
Bukan tanpa sebab peraturan ini digalakkan, Heri mengaku peraturan ini didukung oleh sekretariat daerah. Tak hanya itu, Ia pun menyatakan bahwa wali kota mendukung terkait pembatasan jam kunjung malam tersebut.
"Sudah dikonfirmasikan ke sekda dan wali kota, mereka menyetujui selama itu buat kebaikan," pungkasnya.
Peraturan yang dibuat UP Monas terkait pembatasan jam kunjung malam merupakan salah satu langkah menertibkan lingkungan Monas dari PKL. Pihak UP Monas menilai hal itu adalah langkah yang efektif untuk mengusir PKL secara halus dari sekitar Monas.
Tak hanya itu, UP Monas mengungkapkan peraturan yang disahkan pada Senin (15/9) lalu, dilakukan guna menata kawasan Monas, dengan tujuan mengindahkan pemandangan Monas dari PKL dan mengurangi tindak kriminalitas (pemerasan dan asusila) di kawasan Monas.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Hari Tenang, PKS Serukan Kepada Pendukung AMIN Jaga Basis Jawa Barat
Jika tren angka 51,8 persen Prabowo-Gibran terus naik maka potensi satu putaran cenderung meningkat.
Baca Selengkapnya13 Petugas KPPS dan 2 Linmas di Jatim Meninggal saat Pemilu, Ini Penyebabnya
Mereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR
"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy
Baca SelengkapnyaPPP Nantikan Momen Megawati dan Jokowi 'Bersatu' di Puncak Harlah
Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-51 akan digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Makassar.
Baca SelengkapnyaPKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU
Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh soal Hak Angket Pemilu: Wajib untuk Menghormati, Kita Support
NasDem, kata dia menghargai usulan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKPK Beberkan Modus dan Bagi Hasil Para Tersangka Pungli di Rutan
Ada ancaman teruntuk para tahanan yang menolak membayar pungli.
Baca SelengkapnyaDalih Pegawai KPK Terlibat Skandal Pungli di Rutan: Untuk Biaya Makan dan Ongkos Bekerja
Hal itu diungkapkan Dewan Pengawas KPK saat menggelar sidang putusan etik 15 pegawai kluster kelima kasus pungli di rutan KPK.
Baca Selengkapnya