Pelaku Tawuran di Ibu Kota Bakal Dites Urine, 90% Diduga Konsumsi Obat Terlarang
Merdeka.com - Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ario Seto mengungkap temuan fakta hampir 90 persen pelaku tawuran di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya kerap mengonsumsi obat-obatan terlarang. Fakta itu disampaikannya pada apel bersama Pemprov DKI dan TNI di di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (13/5).
"Dari data yang saya dapat dari Krimum polda Metro Jaya maupun dari Polres-Polres Itu menunjukkan bahwa hampir 90 persen mereka yang melakukan tawuran itu habis menggunakan obat-obatan terlarang," kata Suyudi saat apel.
Suyudi mengimbau kepada seluruh jajarannya agar melakukan tes urine kepada pelaku tawuran yang tertangkap oleh petugas. "Mengamankan mereka-mereka itu (para pelaku tawuran), kita wajibkan untuk dites urine, agar kita tahu jaringannya dan ini harus kita ungkap dan kita tangkap," tutur Suyudi.
Menurutnya, langkah tes urine dilakukan karena adanya faktor pengaruh obat-obat terlarang yang ditemukan petugas. Sebagaimana, temuan kasus beberapa waktu lalu 30 juta butir obat terlarang yg sampai hari ini sudah dilarang, seperti tramadol dan Excimer.
"Itu harganya tidak mahal. Harganya dikemas satu paket Rp150 ribu. Ini dibeli anak kita kemudian dikonsumsi tidak hanya 1 atau 2 butir tapi 1 paket itu isi 10, dimakan semuanya. Bisa dibayangkan akibatnya apa," kata dia.
"Jadi ini menjadi segitiga yang sangat penting antara obat-obat keras, anak kita yang notabene masih mencari identitas dengan tindakan yang mereka lakukan, premanisme, geng motor, dan sebagainya. Maka terjadilah kegiatan seperti tawuran di beberapa wilayah, karena dipicu oleh obat-obat ilegal. Ini sudah confirm dari data yg saya dapat dari Krimum Polda," bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Karyoto mengimbau anak muda sebaiknya tidak nongkrong pada malam hari.
Imbauan itu demi mencegah timbulnya gangguan keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas). "Tidak usah begadang-begadang cari masalah," ujar Karyoto.
Karyoto merujuk pada kasus kejahatan yang selama ini terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Menurut dia, nongkrong pada malam hari menimbulkan potensi kejahatan.
"Karena kadang-kadang kalau sudah berkumpul, lebih dari 5, lebih dari 6, idenya macam-macam, dan ini juga banyak kita temukan di wilayah-wilayah tentang potensi gangguan ini," ujar Kapolda Metro Jaya.
Apel ini turut dihadiri Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan dengan pejabat instansi masing-masing. Agendanya melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Skala Besar di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (13/5).
Sebanyak 661 personel gabungan dikerahkan dari Polri, TNI, Satpol PP hingga Dinas Perhubungan DKI dalam operasi tersebut.
"Malam hari ini Forkompinda melakukan apel patroli gabungan sekala besar di wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat di wilayah hukum Polda Metro Jaya," kata Heru.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua pelaku saat ini sudah diamankan di rutan polda Papua dan telah ditetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaPria pecinta ular kobra tersebut belum lama ini memeriksakan dirinya ke dokter. Usut punya usut, Panji mengidap penyakit diabetes.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial TA (22) melayangkan laporan dugaan pencabulan itu ke Polda Sumatera Selatan pada pekan lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kedua orang tuanya mengupayakan segala kemampuan untuk proses pengobatan sang anak, tapi tidak semua obat mampu mereka tebus.
Baca SelengkapnyaMeminum obat racun yang mengakibat korban meninggal dunia
Baca SelengkapnyaPabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
Baca SelengkapnyaKasatnarkoba Polres Karawang, AKP Arief Zaenal Abidin menyebutkan bahwa aksi emak-emak tersebut terjadi beberapa pekan lalu.
Baca Selengkapnyasituasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca Selengkapnya