Paksa Anak Ngamen dan Minum Tramadol, Supriatin Ditangkap Polisi
Merdeka.com - Pria bernama Supriatin terpaksa berurusan dengan polisi. Dia memaksa anak-anak di bawah umur untuk mengamen dan minum obat terlarang. Pria 20 tahun itu digiring ke kantor polisi usai warga Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat, menangkapnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya mengatakan, kasus ini terkuak usai beberapa anak berhasil kabur dari tangan pelaku. Lalu, anak-anak tersebut melaporkan tersebut kepada orangtuanya.
"Beberapa anak mengelabui pelaku untuk bisa kabur melepaskan diri dan pulang ke Jakarta. Untuk pulang ke Jakarta beberapa anak tersebut meminta bantuan ojek online dan diantar oleh ojek online Bogor. Atas kejadian tersebut melaporkan kepada orangtuanya," katanya kepada merdeka.com, Minggu (2/2).
Usai mendapatkan cerita anaknya, orangtua korban dan warga memancing pelaku untuk datang ke Jatipulo. Pelaku akrab dengan warga Jatipulo, sehingga mau dipancing untuk datang. Setelah datang, warga pun menangkap dan melaporkan kasus ini ke polisi.
"Akhirnya pelaku diamankan di pos RW 06 Jatipulo dan dilaporkan ke pihak kepolisian," katanya.
Enam orang anak itu yakni, RP (9), Ah (11), AF (11), RF (12), F (12), dan DRH (11). Awalnya, pelaku mengajak jalan ke sekitar Mal di Bogor, Jawa Barat.
Di sana mereka disuruh mencari uang. Para korban dibawa menggunakan kereta api jurusan Tanah Abang-Bogor. Sampai di lokasi, mereka dipaksa mengamen, mengemis, dan mencuri.
"Namun anak-anak ini tidak mau. Bahkan, beberapa anak mengaku dipaksa minum obat-obat jenis tramadol," ujarnya.
Para korban akhirnya melarikan diri karena tak ingin melakukan apa yang disuruh oleh pelaku. Beruntung, anak-anak tersebut tidak menjadi korban penganiayaan dan pelecehan seksual dalam aksi pelaku tersebut.
Para korban akan ditangani unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Polres Metro Jakarta Barat.
"Karena para korban semuanya masih anak-anak untuk penanganan lebih lanjut," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaKapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaPenemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca Selengkapnya