Omicron Meningkat, Belajar Tatap Muka di Sekolah Jakarta Diperketat
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria merasa perlu memperketat aturan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Hal itu menyusul meningkatnya penyebaran Covid-19 varian Omicron di ibu kota.
"Betul seperti yang disampaikan oleh Wapres Pak Kiai Ma’ruf Amin bahwa seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 Omicron, kita perlu ada pengetatan. Banyak hal yang kita lakukan yang pertama kita selalu mengikuti regulasi terkait Omicron maupun Covid," ujar Riza di Jakarta, Jumat malam (21/1).
Riza menuturkan, pihaknya sendiri telah menempuh sejumlah cara untuk mengantisipasi paparan Covid-19 terhadap siswa di sekolah. Seperti dengan memastikan kehadiran Satgas Covid-19 di lingkungan sekolah.
Di samping juga mempercepat pelaksanaan vaksinasi kepada warga sekolah. Baik kepada pendidik, tenaga kependidikan maupun peserta didik.
"Kemudian yang ke empat juga kita terus koordinasikan dengan seluruh jajaran, bentuk kerja sama meningkatkan monitoring dan pengawasannya. Karena masyarakat ini merasa sudah vaksin, mungkin kurang disiplin, nah mari kita tingkatkan," ajaknya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa pemerintah berencana mengevaluasi aturan PTM. Hal itu menyusul meningkatnya temuan kasus Omicron di masyarakat.
"Kita akan terus sesuaikan dengan kondisi, apabila situasi masih terkendali tidak apa 100 persen (PTM penuh) tapi daerah-daerah tertentu mungkin ya itu akan kita sesuaikan," kata Ma'ruf saat ditemui di Kantor Gubernur Banten, Kamis (20/1).
Ma'ruf mencatat, peningkatan kasus Covid di satu daerah dan daerah lainnya tidak serta membuat aturan PTM penuh dikurangi atau dibatalkan secara nasional. Karena, PTM akan dievaluasi sesuai pada angka lonjakan kasus Covid di tiap daerah saja.
"Jadi kalau ada sesuatu (lonjakan kasus Covid) maka kemudian kita akan segera sesuaikan. Kan tidak semua daerah (angka kasus Covid meningkat)," jelas Ma'ruf.
Di Ibu Kota sendiri sampai Jumat malam (21/1), tercatat sudah ada 1.027 temuan kasus Omicron.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaIni Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia
Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi Terbitkan Perpres Kenaikan Tunjangan Petugas Bawaslu: Dari Rp24.930.000 jadi Rp29.085.000
Besaran nominal tunjangan kinerja yang dibayar per bulan itu dibagi atas 17 tingkatan kelas jabatan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBanyak Kampus Kritik Jokowi, Ini Respons Gibran
Civitas akademika dari puluhan perguruan tinggi melontarkan kritik dan peringatan kepada Presiden Jokowi atas sikapnya terkait penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Kritik Guru Besar Jadi Peringatan untuk Pemerintahan Jokowi
Menurut Cak Imin, suara para guru besar dari pelbagai perguruan tinggi di tanah air menjadi peringatan bagi semua elemen bangsa.
Baca SelengkapnyaSivitas Akademika UIN Jakarta Sampaikan Petisi, Minta Presiden Jokowi hingga KPU Netral di Pemilu
Pernyataan sivitas akademika dan alumni UIN dilakukan setelah menimbang dan memperhatikan perkembangan penyelenggaraan pemilu/pilpres 2024.
Baca Selengkapnya