Mungkinkah Prabowo masih buka hati buat Ahok nyalon di DKI?
Merdeka.com - Dua tahun lagi, Pilgub DKI bakal dilaksanakan. Sejumlah politikus sudah ancang-ancang mengikuti pagelaran lima tahunan di DKI itu.
Salah satu nama yang disorot adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Sudah lazim menjadi kebiasaan di Indonesia, kepala daerah yang baru satu periode menjabat kembali mencalonkan diri.
Hal itu juga nampak pada pria yang akrab disapa Ahok itu. Namun, kini Ahok sudah tak menjadi kader partai lagi. Meski dalam pilkada seseorang bisa maju menjadi calon perseorangan, maju dengan dukungan parpol tentu lebih menjanjikan.
Sejauh ini, belum ada parpol yang berminat untuk meminang Ahok di 2017. Namun, dua hari lalu, bekas 'bos' Ahok di Partai Gerindra seakan meniupkan angin sejuk buat Ahok.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengaku partainya masih membuka peluang untuk mengusung Ahok pada 2017 nanti. Pernyataan ini tentu cukup mengejutkan.
Pasalnya, sebelum keluar dari keanggotaan partai, hubungan Ahok dengan Partai Gerindra sempat memanas. Salah satu penyebabnya, saat itu Ahok menolak kebijakan partai yang menginginkan pilkada lewat DPRD.
Selain itu, ketegangan semakin menjadi saat Ahok ngotot mundur dari Gerindra karena banyak yang tak menyetujuinya maju sebagai gubernur menggantikan Jokowi. Namun semua masalah itu, kata Hashim sudah dilupakan oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Never say never. Pak Prabowo sangat mengerti. Beliau sangat-sangat orang yang paling memaafkan," kata Hashim usai menemui Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan di Istana, Jakarta, Rabu (23/7).
Hashim menambahkan, Prabowo mengerti akan posisi Ahok. Bahkan dia juga mengaku masih punya hubungan cukup baik dengan Ahok. Sebagai bentuk keakraban, Hashim juga menyebut baru-baru ini makan bersama Ahok.
"Kalau saya dengan dengan Pak Ahok baru kemarin saya makan siang di kantor. Dua tahun kan masih lama, jadi everything is possible," katanya.
Ahok pun angkat bicara menanggapi pernyataan Hashim. Menurut Ahok, semua keputusan mengenai hal tersebut berada di tangan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, M Taufik, yang selama ini dikenal vokal mengkritiknya.
"Enggaklah. Omongan Pak Hashim itu karena aku dengan Pak Hashim baik-baik saja. Dia enggak bilang tarik, Pak Hashim cuma bilang satu atau dua tahun lagi, segala kemungkinan itu ada," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/7).
"Tapi kan Taufik yang tanda tangan, dan dia enggak bakal lah tanda tangan," katanya.
Sebagai bekas kader Gerindra, Ahok meyakinkan dirinya akan tetap berhubungan baik dengan Gerindra. Dirinya juga mengaku siap saja jika diundang untuk menjadi kandidat calon gubernur DKI, oleh partai besutan Prabowo Subianto di Pilkada 2017 mendatang.
Namun, Ahok mengaku sangsi karena hal itu kembali dihadapkan pada keputusan terakhir, yang dipegang oleh Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, M Taufik. Sebab, hubungan Ahok dengan M Taufik kerap memanas.
"Ya kalau partai (Gerindra) mengajak saya sih ikut saja. Cuma kan Pak Taufik enggak mungkin tanda tangan," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaTerungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dasco Heran Hasto Ungkap Jokowi Mau Ambil Posisi Ketum PDIP Megawati
Dia pun berharap agar seluruh partai politik dalam dinamika pergantian pimpinan dapat berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaAHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita
AHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaHashim Gerindra Bocorkan Dua Partai Parlemen Dukung Prabowo: Golkar dan PAN
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo membocorkan dua partai parlemen dan nonparlemen yang mengisyaratkan mendukung Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPrabowo soal Pemimpin Masa Depan: Mungkin Gibran atau AHY yang Gantikan Saya
Prabowo menekankan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur dan tak bisa disogok.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya