Miras di minimarket dilarang, Ahok khawatir penjualan ilegal
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta melarang penjualan minuman beralkohol jenis apapun di minimarket. Peraturan ini diberlakukan sebagai turunan Peraturan Menteri (Permen) Perdagangan Nomor 6 Tahun 2015 tentang pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan, peredaran dan penjualan minuman beralkohol.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan mengikuti semua aturan yang diatur dalam Permen tersebut. Karena menurutnya, yang akan merasakan efek pelarangan penjualan tersebut adalah warga Jakarta.
"Enggak ada masalah kami. Justru rakyat yang susah, nanti yang gelap-gelap yang masalah," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (16/4).
Ahok ini menegaskan, pelarangan ini dapat berdampak semakin maraknya penjual minuman ilegal. Untuk itu dia meminta kepada pihak berwenang untuk melakukan pengamanan.
Namun, mantan Bupati Belitung Timur ini ragu. Sebab penegakan hukum untuk kesalahan yang jelas saja belum bisa dilakukan. Sehingga dia khawatir maraknya penjual minuman beralkohol ilegal tidak dapat ditangani.
"Orang pelanggaran enggak pakai helm enggak bisa ditangkep. Ya kan? Narkoba di Lapas aja enggak bisa ditangkep. Itu persoalan di situ aja. Kami mah ikut saja," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Hingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah," sambungnya.
Baca SelengkapnyaPengusaha mendukung kebijakan lartas impor yang diharapkan bisa melindungi produk dalam negeri dari produk ilegal dengan harga miring.
Baca SelengkapnyaHarga beras sepekan terakhir melambung tinggi dari sebelumnya. Bahkan di sejumlah retail stoknya kosong.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnyaokowi melihat tak ada penumpang yang berdesak-desakan di Statiun Pasar Senen.
Baca SelengkapnyaBudi menerangkan puncak arus mudik terjadi pada H-4 dan H-3 lebaran.
Baca Selengkapnya