Merunut Rentang Waktu Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Merdeka.com - Teka teki penyebab kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat akhirnya terkuak. Hasil penyelidikan polisi menemukan bahwa keluarga yang terdiri dari Rudyanto Gunawan (71), Renny Margaretha (66), Budyanto Gunawan (68) dan Dian (42) itu meregang nawa dalam rentang waktu berbeda tanpa ditemukan unsur pidana.
Ketua Asosiasi Psikolog Forensik Indonesia (APSIFOR), Reni Kusumowardhani mengungkapkan, masing-masing dari anggota keluarga itu meninggal lantaran memiliki riwayat penyakit yang berbeda. Kematian empat anggota keluarga itu diawali Rudyanto, selaku kepala rumah tangga kemudian disusul sang istri Renny.
"Untuk Rudyanto itu meninggal sekitar bulan Januari akhir ke Februari awal 2022, Untuk ibu Renny sekitar bulan Mei," ujar Reni kepada merdeka.com saat dihubungi, Selasa (13/12).
Sosok selanjutnya yang meregang nyawa adalah Budyanto, adik Rudyanto. Budyanto meninggal sekitar awal bulan Oktober. Sedangkan Dian menjadi penghuni rumah terakhir yang meninggal dunia. Dian wafat sekitar pertengahan tanggal 20 Oktber.
Reni mengatakan, Rudyanto meninggal karena adanya penyakit saluran pencernaan. Sementara Renny disebabkan kelainan pada payudara. Sedangkan penyebab kematian Budyanto akibat serangan jantung. Untuk penyebab kematian Dian akibat gangguan pernapasan kronis.
Penyebab Dian Meninggal Terakhir
Dokter Forensik RSCM atau FKUI, Ade Firmansyah Sugiharto mengatakan, Dian meninggal dunia karena kelainan pada paru-paru. Temuan terbaru, Dian meninggal terakhir jika dibandingkan dengan ketiga jasad lainnya.
"Gambaran organ makroskopik saat pembedahan maupun hispatologi forensik dengan jelas kita meyakinkan sekali bahwa sebab kematiannya adalah kelainan di paru tersebut," kata Ade dalam konferensi pers, Jumat (9/12).
Kesimpulan Ade merujuk pada hasil pembedahan. Hasil bedah menunjukkan ditemukan adanya perlengketan pada paru dengan dinding dada Dian. Kondisi ini biasanya terjadi akibat peradangan atau paru-paru kronis.
"Nah ini kalau dilihat dari gambaran hispatologi forensiknya, ternyata ada bintik-bintik hitam yang berada di potongan jaringannya. Ini biasa terjadi pada kondisi pneumokoniosis," jelasnya.
Menurut Ade, pneumokoniosis disebabkan banyak hal. Salah satunya, terlalu lama menghirup asbes dan silika.
Khusus pada kasus yang dialami Dian, kemungkinan akibat terlalu lama menghirup bedak talcum. Ade menyebut, temuan di tempat kejadian perkara, terdapat bedak talcum yang tak jauh dari posisi jenazah Dian.
Selain itu, sebelum meninggal dunia Dian selalu memberikan bedak kepada ibunya. Aktivitas itu membuat terjadinya peradangan menahun dialami Dian akibat menghirup serbuk atau bedak diberikan kepada ibunya.
"Jadi ada salah satu pneumokoniosis yang terjadi akibat menghirup bedak talcum yang disebut talcosis," ujar dia.
Ade menjelaskan, secara makroskopik atau kasat mata tidak ditemukan pendarahan pada rongga paru-paru Dian. Sebab rongga tersebut sudah mengalami pembusukan.
"Namun melalui makroskopik kita menemukan adanya rongga yang juga berisi sel darah merah. Biasanya kondisi ini pada orang Indonesia TBC Paru itu masih jadi endemik itu masih bisa jadi penyebab kematian," tandasnya.
Satu Keluarga Meninggal Bukan karena Kelaparan dan Kekerasan
Pemeriksaan forensik juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan maupun luka-luka terhadap keempat jasad. Hasil pengecekan organ tubuh keluarga Rudyanto dipastikan tidak ada bahan bahan beracun atau berbahaya pada tubuh keempatnya.
Sedangkan dari analisis feses, ditemukan karbohidrat dan serat pada Budyanto dan Dian. Temuan ini menyangkal kabar keluarga tersebut meninggal karena kelaparan.
Hasil penyelidikan polisi juga memastikan satu keluarga ini meninggal tak terkait sekte tertentu. Temuan benda klenik serta obat diyakini merupakan kepercayaan keluarga tersebut untuk menyembuhkan penyakit. Namun temuan benda klenik itu bukan sesuatu yang aneh. Sebab ritual yang dilakukan keluarga Rudyanto Cs, kerap dilakukan masyarakat pada umumnya.
Temuan-temuan hasil penyelidikan tersebut dipastikan polisi keluarga Rudyanto meninggal dalam cara wajar. Polisi menghentikan penyelidikan kasus tersebut dan akan menyerahkan jenazah kepada keluarga.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebakaran di Kalideres Jakarta Barat, itu mengakibatkan satu orang merenggang nyawa dan tiga orang lainnya mengalami luka bakar.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaMengenai penyebab pasti kebakaran masih akan ditelusuri kembali.
Baca SelengkapnyaMengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaDidi Hartanto (42) menjadi korban pembunuhan dan jasadnya dikubur di dapur untuk menghilangkan jejak.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca Selengkapnya