Menteri Susi soal reklamasi: Nelayan bukan suku marjinal
Merdeka.com - Rombongan kementerian dipimpin Menko Kemaritiman, Rizal Ramli, sempat berdialog dengan nelayan Kali Adem, Muara Angke, usai meninjau reklamasi di Pulau C dan D. Dua pulau ini di bawah tanggung jawab PT Kapuknaga Indah.
Dalam dialog yang juga dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, nelayan menyampaikan keluh kesahnya sejak ada reklamasi khususnya Pulau G, milik PT Muara Wisesa, anak perusahaan Agung Podomoro Land.
Kepada para nelayan, Susi mengatakan saat rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, mantan wali kota Solo itu menyatakan keinginannya bertemu dengan nelayan. Dalam rapat tersebut, Jokowi, sapaan Joko Widodo juga meminta proyek reklamasi dikaji ulang.
"Nanti akan kita kaji mana yang boleh diteruskan dengan koreksi, mana yang harus dihentikan. Dari 17 pulau, tak mungkin dihentikan semuanya," kata Menteri Susi di Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu (4/5).
Susi memahami benar kondisi nelayan tradisional di tengah proyek reklamasi Pulau G. Mereka harus berjibaku mencari ikan di tengah laut yang 'diaduk-aduk' oleh pengembang.
"Saya tahu untuk nelayan tradisional yang mencari ikan di teluk Jakarta, pasti susah karena ikannya berkurang dan lautnya diaduk-aduk. Kita akan koreksi," janji Susi.
Terkait penggusuran tempat tinggal nelayan, Susi menilai seharusnya pemerintah bisa membuatkan lokasi relokasi terlebih dahulu. Bukan hanya soal tempat tinggal termasuk tempat mencari ikan.
"Kalau digusur, harusnya ada penggantinya dulu. Jadi kalau pemerintah mau menutup Muara Angke, saya akan meminta dibuat dulu pelabuhan baru, rumah baru, dermaga baru," tutur Susi.
Jadi, lanjut Susi, reklamasi harus dijalankan dengan syarat-syaratnya yang ditetapkan. Jangan sampai dalam pengembang mengalahkan masyarakat. Tapi warga juga harus memperjuangkan nasibnya tanpa bersikap anarkis ataupun rasis.
"Nelayan bukan suku marjinal. Penyumbang GDP (gross domestic product) tertinggi itu perikanan. Lah masa kita mau digusur-gusur," tandas Susi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaAhok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaSehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah
Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketika Jokowi Bersama Para Menteri Berkumpul Nikmati Malam di IKN
Jokowi menyantap nasi goreng. Sejumlah menteri bahkan bernyanyi.
Baca SelengkapnyaDeretan Iklan Lawas Kampanye Pemilu Ini Bikin Nostalgia, Ada Jokowi-Ahok hingga OK OCE
Seiring dengan berlakunya masa kampanye pemilu 2024, iklan lawas pemilu kembali dikenang.
Baca SelengkapnyaMembaca Arah Politik Jokowi dalam Pertemuan Tatap Muka dengan Kaesang & Raja Juli
Momen pertemuan itu diunggah Kaesang Pangarep dengan caption 'Pelatih sedang memberikan arahan'
Baca SelengkapnyaCerita AHY saat Ditawari Jadi Menteri ATR, Selasa Bertemu Jokowi dan Rabu Resmi Dilantik
"Saya katakan ke beliau terima kasih bapak, ini kehormatan dan insya Allah bisa saya jalankan dengan baik, walaupun waktunya singkat 8 bulan," kata AHY
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaNama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi
Dalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnya