Merdeka.com - Di Jakarta banyak tanah kosong bertuliskan 'Milik TNI' atau milik satuan-satuan TNI. Ternyata banyak orang hanya mencatut nama TNI saja. Dengan harapan tanah itu tak diganggu, mereka seenaknya membawa-bawa nama TNI.

Kasus seperti itu sudah terjadi sejak dulu. Gubernur legendaris DKI Jakarta Ali Sadikin pernah dibuat kebingungan. Kok banyak sekali tanah milik kesatuan TNI.

Bang Ali menyelidiki tanah-tanah yang memasang plang mengatasnamakan TNI. Ternyata hampir semuanya palsu! Hanya akal bulus saja. Tidak ada surat-surat yang menerangkan tanah tersebut milik kesatuan A atau kesatuan B.

"Maka saya perintahkan cabut. Cabut itu semua!" tegas Bang Ali dalam memoarnya yang ditulis Ramadhan KH.

Ternyata tak ada satu pun kesatuan TNI yang protes atas tindakan Bang Ali. Bukti kalau pemilik tanah hanya mencatut nama TNI.

Bang Ali mengakui masalah tanah di Jakarta memang sangat rumit. Tak cuma pengusaha yang nakal, seringkali yayasan pendidikan juga seenaknya mengklaim tanah. Parahnya, tanah itu tak digunakan untuk kegiatan pendidikan, tapi bisnis atau akhirnya malah dijual.

"Sampai-sampai saya kecam dengan berteriak: Tanah ini bukan milik nenek moyangmu!" kata Bang Ali.

Puluhan tahun setelah Bang Ali tak jadi gubernur, masalah tanah sering jadi masalah di Jakarta. Hal ini pula yang dirasakan Gubernur Ahok sekarang.