KPI minta lembaga penyiaran tak eksploitasi konflik Ahok vs FPI
Merdeka.com - Lembaga Penyiaran sebaiknya menahan diri dan tidak sepatutnya mengeksploitasi konflik antara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) versus FPI secara berlebihan (over-expose). Hal ini mengingat over expose konflik tersebut akan berdampak buruk bagi iklim demokrasi di Indonesia. Demikian kata Danang Sangga Buwana, komisioner KPI Pusat di Jakarta.
Danang mengingatkan, konflik Ahok dan FPI adalah permasalahan lokal Jakarta yang telah merambah menjadi isu nasional, karena siaran televisi menjangkau puluhan juta pemirsa maupun pendengar di berbagai daerah hingga pelosok.
Konflik politik tersebut kata Danang, khawatir akan dapat memunculkan sentimen bernuansa SARA yang dapat menular ke berbagai daerah lain. Publik yang terdiri dari berbagai etnis dan pluralitas agama ini bisa saja berpotensi tersulut oleh konflik tersebut. Dan bahkan bisa menjadi contoh buruk yang diadaptasi oleh berbagai daerah yang mungkin mengalami problem serupa.
"Seharusnya Lembaga Penyiaran menjadi juru damai dengan mengimplementasi pola-pola jurnalisme damai, bukan justru menjadi media provokatif yang kian memperuncing permasalahan tersebut," tegas Danang dalam siaran tertulis yang diterima merdeka.com, Kamis (13/11).
Sebagai lembaga penyiaran yang menggunakan frekuensi milik publik, menurut Danang, media penyiaran sudah sepatutnya memanfaatkan diri untuk sebesar besarnya kepentingan publik dan sarana integrasi bangsa.
"Jangan sampai lembaga penyiaran justru menjadi perusak bagi nilai pluralisme bangsa dan untuk kepentingan sempit media semata. Ini tentu tidak dibenarkan oleh Undang Undang Penyiaran," imbuhnya.
Lebih jauh, Danang mengimbau agar lembaga penyiaran mampu menahan diri untuk tidak terlampau mengekspose pemberitaan tersebut yang dapat berdampak pada konflik politik dan konflik kepentingan yang lebih besar.
"Di sini, para pemilik media seharusnya menyadari posisi medianya sebagai pilar demokrasi, bukan sebagai perusak nilai demokrasi," punkas Danang.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Tepis Isu Ahok jadi Kuda Putih: Justru Mengejutkan Pak Jokowi
Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaKisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Bicara Pengganti Firli Bahuri Sebagai Pimpinan KPK: Masih Dalam Proses
Kursi pimpinan KPK saat ini kosong, usai Jokowi memberhentikan Firli Bahuri dari jabatan ketua dan anggota KPK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akui Kepercayaan Terhadap KPK Kurang, Mahfud Ingin Kembalikan UU KPK Lama Jika Terpilih Jadi Wapres
Mahfud menegaskan keberadaan lembaga antirasuah itu masih sangat dibutuhkan untuk memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Baca SelengkapnyaJokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaPengamat Nilai Firli Bahuri Harus Diberhentikan Secara Tidak Hormat
Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri dinilai perlu diberhentikan dengan tidak hormat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaBocoran KPK soal Sosok Pengganti Firli Bahuri usai Diberhentikan Jokowi
Jokowi resmi menandatangani keputusan presiden (Keppres) tentang Pemberhentian Firli Bahuri sebagai Ketua sekaligus Anggota KPK pada 28 Desember lalu.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnya