Kisah Ahok memperjuangkan buruh tetapi tetap dimaki
Merdeka.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) konsisten memegang janjinya untuk memperjuangkan upah buruh layak. Bahkan ini sudah dilakukannya semenjak pertama kali menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta bersama Joko Widodo (Jokowi).
Dia menilai tuntutan buruh yang meminta kebutuhan hidup layak (KHL) sebesar Rp 3,7 juta tidak masuk akal. "Aku juga mau tuntut gajiku Rp 5 miliar. Ya kan enak-enak saja ngomongnya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/11).
Ahok menceritakan ketika dia pertama kali memimpin Jakarta pada 2012. Buruh dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah sepakat untuk memperjuangkan KHL minimum. Setelah menjabat sekitar dua tahun, dia masih berpegang pada kesepakatan tersebut.
"Saya juga mesti fair dengan mereka (buruh) dan mereka juga mesti fair sama kami. Lagi pula itukan untuk penentuan yang pemula. Kalau yang selanjutnya itu deal dengan pengusaha mau gaji berapa. Ya itukan gak bisa maksa pengusaha untuk ribut," terangnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menceritakan ketika dirinya menaikan upah minimum provinsi (UMP) hingga 43 persen. Saat itu dia mendapatkan protes dari para pengusaha, tetapi tidak dihiraukan. Buruh yang merasa diuntungkan memuja Jokowi-Ahok bak malaikat penyelamat kala itu.
"Karena lima tahun buruh dizalimi. UMP selalu dibayar KHL. Ya saya tidak terima. Ingat gak saya yang keras sampai APINDO marah-marah sama saya. Kamu kira buruh budak. Kamu kasih gajinya di bawah KHL. Saya konsisten kok," kenang Ahok.
"Wah teriak-teriak senang buruh dan bos maki-maki saya sampai Sofjan Wanandi marah-marah sama saya dan datang ke sini. Ya gua ajak ribut dan ancam mau tutup pabrik dan bubaran. Saya bilang tutup saja semua daripada terjadi perbudakan," lanjutnya.
Cerita ini berlanjut ketika survei KHL 2013 dilakukan. Dan saat itu buruh mendapatkan kenaikan sekitar sepuluh persen. Ahok bingung dengan sikap buruh. Awalnya memuja-muja kini berbalik memaki. Bahkan Jokowi-Ahok sempat mendapatkan julukan 'Raja Upah Murah'. Tetapi itu tetap tidak merubah apapun.
Tahun berikutnya, Ahok melakukan pertemuan dengan buruh. Kala itu mereka berbicara mengenai kualitas hidup mereka. Mulai dari kebutuhan air minum, makanan dan pakaian.
Namun buruh sempat kecewa dengan isi KHL mereka. Sebab buruh menilai KHL mereka turun karena hanya mendapatkan buah Pepaya dan Pisang.
"Buruh gak mau ada buah-buahan pepaya sama pisang. Ya gua marah waktu itu. Buruh bilang gara-gara ada pepaya dan pisang jadi murah upahnya. Kan kurang ajar kayak gitu. Maksud saya yang wajar saja," ungkapnya.
Ayah dari tiga orang anak ini menyimpulkan, kebijakan yang akan diambil oleh Pemprov DKI Jakarta mengenai upah akan seadil mungkin. Sebab Ahok mengharapkan, tidak ada perusahaan yang tutup dan tidak ada perbudakan di Jakarta.
"Saya harapkan tidak ada perusahaan yang bangkrut tapi tidak juga terjadi perbudakan. Kami sadar makanya kami juga perbaiki," katanya menutup kisah panjang konsistensi memperjuangkan buruh.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca Selengkapnya