Ketua DPRD serang balik Taufik cs: Tak suka silakan ke hukum
Merdeka.com - Rapat Pimpinan DPRD DKI Jakarta membahas pelantikan Ahok berjalan panas.
Tiga wakil ketua DPRD DKI, M Taufik, Ferrial Sofyan dan Triwisaksana ngotot menolak Ahok dilantik. Sementara Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi tetap memperjuangkannya.
Taufik menilai rapat ini melanggar aturan. Apalagi dalam undangan yang dia sebar, hanya tertera tanda tangan ketua DPRD tanpa wakil.
"Kami mau bilang bahwa rapim ini enggak benar," kata Taufik di tengah-tengah rapat yang digelar di lantai 10 Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (13/11).
Dia menegaskan, walaupun sudah ada surat dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo soal perintah pelantikan Ahok, Koalisi Merah Putih (KMP) di DKI Jakarta tetap menunggu fatwa Dari Mahkamah Agung. Bahkan Taufik mengancam KMP tidak dalam Akan Datang Rapat Paripurna Istimewa besok, Jumat (14/11).
"Ngapain, terus kalau Ahok diumumin, wakilnya siapa? Dia juga? Aturannya memang kaya apa sih? Ngapain Datang," tegasnya.
Ucapan M Taufik ditimpal Wakil Ketua DPRD DKI dari PKS, Triwisaksana. Menurutnya, permasalahan di dewan saat ini terbagi menjadi dua, politik dan hukum. Dia meminta agar Prasetyo tetap konsisten dengan hasil musyawarah di mana ketua dewan yang akan mengajukan konsultasi ke MA dan Mendagri.
"Koridor hukum bahwa kami enggak boleh sewenang-wenang menafsirkan undang-undang. Biarkan MA yang menafsirkan, surat ke Mendagri juga kita konsultasikan," terang pria yang akrab disapa Bang Sani.
Kekecewaan juga disampaikan Wakil Ketua DPRD dari Partai Demokrat, Ferrial Sofyan. Dia mengatakan, seharusnya Prasetyo dapat mengondisikan anggota dewan secara formal. Sehingga tidak selayaknya politisi PDI Perjuangan itu mengambil keputusan secara sepihak untuk mengadakan rapim.
"Jadi pimpinan dewan ya kita semua, jadi saya kira ketua dewan kalau mau ambil keputusan juga harus sepengetahuan kami (wakil ketua DPRD DKI Jakarta) sebagai bagian dari pimpinan dewan," ungkapnya.
Usai mendengarkan pernyataan dari ketiga wakilnya, Prasetyo secara tegas mengatakan bahwa dirinya akan tetap melaksanakan rapat paripurna pengumuman Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Besok rapat paripurna dilaksanakan, bagi teman-teman yang tidak suka dengan keputusan saya, silakan ambil jalur hukum, besok akan saya umumkan Paripurna istimewa, saudara Ahok sebagai Gubernur," tegasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menyiapkan delapan nama sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaPDIP membuka peluang mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat untuk dicalonkan pada Pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaEks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaSidang dugaan pelanggaran etik ini akan digelar DKPP secara tertutup.
Baca Selengkapnya