Ketidakpuasan atas kinerja Foke menggiring kemenangan Jokowi
Merdeka.com - Faktor yang paling menentukan atas kemenangan Jokowi-Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta 2012 yakni atas dasar ketidakpuasan masyarakat terhadap Kinerja incumbent Fauzi Bowo atau Foke saat menjadi Gubernur DKI Jakarta sebelumnya. Fauzi dinilai gagal dalam mengatasi berbagai permasalahan di Jakarta.
Hal itu terungkap dalam pemaparan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang bertajuk 'Pilgub DKI Jakarta, Pemilu dan Pilpres 2014' siang ini di Morrisey, Jakarta. Dalam temuan survei pra-pilgub dan exit poll putaran kedua, sebanyak 31% dan 28% menentukan evaluasi pemilih atas kinerja Foke sebagai Gubernur.
"Umumnya warga kurang puas atas kinerja incumbent," ujar CEO SMRC, Grace Natalie, Minggu (23/9).
Grace menuturkan, setelah menilai Foke gagal memimpin Jakarta, timbul persepsi masyarakat kepada kualitas personal Jokowi yang dinilai lebih peduli pada rakyat dan lebih bersih. Dalam survei yang diikuti 740 responden dalam hal persepsi atas kualitas personal masing-masing calon, terjawab sekitar 53% persepsi masyarakat bahwa Jokowi lebih peduli dan perhatian terhadap rakyat. Sedangkan Foke memperoleh sekitar 44% responden.
Persepsi masyarakat dalam hal bersih dari korupsi dan bisa dipercaya antara perbuatan dan ucapan, responden cenderung memilih Jokowi. Namun, untuk hal pintar atau mampu memimpin DKI Jakarta, dua pasangan ini mendapat dukungan yang sama imbangnya, yakni 48%.
Menurut Grace, kualitas personal seseorang itu paling penting bagi pemilih biasanya yang tersebar di Tanah Air. Kualitas personal itu terdiri dari perhatiannya pada rakyat, bisa dipercaya dan bersih dari korupsi. Dikatakan Grace, kualitas personal Jokowi dalam ukuran-ukuran itu lebih baik dari Fauzi.
"Jokowi memiliki kriteria seorang pemimpin yang diinginkan rakyat," imbuhnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditargetkan pembangunan rumah menteri itu rampung secara menyeluruh pada Juli 2024.
Baca SelengkapnyaAda bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Walau masih dalam proses pembangunan, kemegahan rumah ini sudah terpancar.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono dan istri rencana pindah ke IKN pada Juli 2024.
Baca Selengkapnyarumah miliknya sudah jadi dibangun dan rumah tersebut tidak mewah.
Baca SelengkapnyaProgres pembangunan di IKN sudah mencapai 70 persen untuk gelombang pertama (batch 1).
Baca SelengkapnyaSimak potret kediaman Rumah Mpok Alpa yang 3 tingkat dan berjejer.
Baca Selengkapnya