Kasus Deudeuh, Ahok sebut pemilik kos, RT/RW harusnya awasi penghuni
Merdeka.com - Warga Jakarta dihebohkan dengan tewasnya Deudeuh Alfisahrin di indekosnya di kawasan Jalan Tebet Utara, Jakarta Selatan. Kasus pembunuhan Deudeuh sekaligus membongkar maraknya prostitusi melalui media sosial.
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, seharusnya pengawasan terhadap penghuni kos dilakukan oleh pemilik dan RT/RW.
"Semua itu tergantung RT dan RW ya dan pemilik kos nya. Kalau menjadi salah peruntukan, itu polisi," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (16/4).
Ahok mengakui kesulitan melakukan pengawasan dan pendataan terhadap warga Jakarta. Sebab selain padat, banyaknya warga yang sering keluar masuk Jakarta mengakibatkan pihaknya kesulitan melakukan pendataan.
"Tapi ya di Jakarta susah sih, penduduknya juga sudah banyak. Kamu di kantor, hotel bisa kejadian (prostitusi)," tutupnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya