Kasatpol PP DKI minta bangunan di bantaran kali tak dialiri listrik
Merdeka.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso, berharap PLN tidak memberikan izin menggunakan listrik untuk warga yang tinggal di bantaran kali. Sebab, agar tidak semakin banyak warga yang memilih tinggal di bantaran sungai sehingga menyebabkan banjir.
"Di dalam Jakarta ini kita dalam kapasitas kita kan punya blok plain, tapi banyak masyarakat yang melanggarnya seperti mendirikan bangunan di pinggir atau bantaran kali. Sehingga sering terjadi kebakaran bahkan banjir. Untuk itu saya berharap mereka ini tak usah diberi izin menggunakan listrik. Sehingga tidak bermukim di sana," kata Kukuh, Kamis (20/8).
Kukuh berharap, PLN memberikan syarat ketat terhadap masyarakat yang ingin memasang atau menggunakan listrik, misalnya tinggal dalam jarak lebih 25 km dari pinggir kali.
"Sehingga tidak ada dari mereka yang membangun rumah kumuh di bantaran kali. Dan lokasi itu akan kita kembalikan dengan 25 km di pinggir kali atau sungai dijadikan jalan dengan dihiasi beberapa tanaman," tuturnya.
Sementara itu, Manajer Komunikasi Hukum dan Administrasi PLN Jakarta Raya dan Tangerang, Koesdianto, memaparkan banyak dari mereka yang tinggal di bantaran kali, menggunakan listrik sendiri atau ilegal.
"Sebelum kita memasang listrik, kita selalu lakukan uji kelayakan, dan jika di lokasi atau kediaman tersebut dianggap tak layak pasang, ya tidak kita pasang. Itu mereka kebanyakan pasang sendiri," kata Koesdianto.
Koesdianto menjelaskan, untuk rumah yang dikatakan tidak layak menggunakan listrik itu, mereka memasang listrik sendiri tanpa bantuan PLN, dengan material murah dan tidak standar.
"Mereka cari alat serta pemasangan listrik yang asal-asalan. Seharusnya kan listrik dipasang oleh orang yang memang ahlinya yang memang punya peralatan dan potensi. Nah jika terjadi pemasangan bukan ahli dan material tidak bagus seperti mereka, maka terjadilah beban lebih dan kebakaran. Pasalnya material murah tersebut cepat meleleh akibat kapasitas rendah," tutupnya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaTagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.
Baca SelengkapnyaKorban tersengat arus listrik dan terjatuh kedalam bak air dalam posisi masih memegang kabel tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PLN siap menjaga keandalan listrik dan melayani seluruh kebutuhan pelanggan agar masyarakat bisa merayakan Nataru dengan aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaPemadaman listriK PLN masih sering terjadi di berbagai wilayah di Indonesia seperti di Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaDarmawan memastikan kesiapan PLN untuk menghadirkan listrik yang tetap andal dan terjangkau demi menjaga daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaAlasan Dewan Energi usulkan orang kaya wajib pakai kompor listrik.
Baca SelengkapnyaSejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca Selengkapnya