Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapok dikibuli, warga kali Pesanggrahan ogah jual lahan ke Pemda DKI

Kapok dikibuli, warga kali Pesanggrahan ogah jual lahan ke Pemda DKI Kompleks Mini Country. ©2016 merdeka.com/anisyah

Merdeka.com - Warga Komplek Mini Country di Jalan Perdatam RT 10 RW 05, Kelurahan Ulujami, Jakarta Selatan, mengaku enggan tempat tinggalnya dibeli oleh pemerintah untuk dijadikan embung atau waduk. Hal itu karena warga kapok dibohongi pemerintah yang akan membeli tanahnya.

"Pembebasan dilakukan oleh panita penyedia tanah. Jumlah yang uang yang disepakati dan yang diterima itu beda. Misalnya seharusnya yang bayarkan 500 meter persegi tetapi yang dibayarkan hanya 400 meter persegi saja," ungkap Luthfi Eddi Suyanto saat ditemui merdeka.com di rumahnya di Komplek Mini Country, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (25/7).

Pria berusia 50 tahun ini mengaku pada prinsipnya dia tidak menolak rencana pembuatan embung untuk mengatasi banjir di wilayahnya. Hanya saja, cara yang digunakan untuk pembebasan lahan yang sarat budaya nepotisme itu yang dia kritisi.

"Secara prinsip kami mendukung, adanya pembuatan waduk, tapi caranya itu tadi yang salah. Hal klasik di pembebasan lahan, bukan di Ahok tapi orang yang dibawahnya itu," cerita Luthfi.

Luthfi mengaku sudah 25 tahun tinggal di Komplek Mini Country. Selama satu dekade pertama ia tinggal di Jakarta, ia tak pernah merasakan banjir di wilayahnya. Baru sejak tahun 2007 komplek tempat tinggalnya terkena banjir akibat luapan kali yang jaraknya 200 meter itu.

Untuk mengantisipasi, 15 rumah yang ada di komplek tersebut kemudian membangun rumahnya lebih tinggi dari jalan. Tak hanya itu, secara swadaya warga setempat mengumpulkan uang senilai Rp 150 juta untuk meninggikan jalan hingga 80 sentimeter.

"Kami telah mengantipasi banjir dengan meninggikan rumah. Jadi kami hanya meminta kepada pemerintah untuk peninggian jalan dengan volume 800-1000 saja," kata Luthfi.

kompleks mini country

Kompleks Mini Country ©2016 merdeka.com/anisyah

Luthfi menambahkan, banjir di wilayahnya terjadi lantaran tidak berfungsinya pintu air. Akibatnya air dari sungai yang meluap tak bisa dihalau dan mengakibatkan banjir.

"Pintu air tidak berfungsi karena terbuat daei bahan plastik. Jadi air yang masuk ke sini tidak bisa kembali keluar," pungkasnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar

Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar

Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.

Baca Selengkapnya
Penjahat ini Ngaku Nyesal Membunuh, Jenderal Bintang 2 'Ngegas': Kapok Opo?

Penjahat ini Ngaku Nyesal Membunuh, Jenderal Bintang 2 'Ngegas': Kapok Opo?

Seorang penjahat kasus pembunuhan di Jawa Tengah mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan, namun ia terpaksa karena keadaan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi

Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi

Saat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.

Baca Selengkapnya
Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok

Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok

Kericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Sejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya

Baca Selengkapnya
Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.

Baca Selengkapnya
Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga

Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga

Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.

Baca Selengkapnya
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya