Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kalo gantikan Jokowi, ini yang akan dilakukan Ahok

Kalo gantikan Jokowi, ini yang akan dilakukan Ahok Ahok. ©2012 Merdeka.com/Nurul

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) mengaku siap menggantikan posisi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) sebagai orang nomor satu di Ibu kota. Hal ini bisa terjadi apabila Jokowi nantinya terpilih menjadi Presiden pada Pilpres pada bulan Juli 2014 mendatang.

Saat ditanya soal kesiapannya, Ahok mengatakan, sebagai seorang politisi harus siap segala kemungkinan yang akan terjadi. Termasuk kemungkinan menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi . "Kita politisi harus siap segala hal lah," ujar mantan bupati belitung itu, beberapa waktu lalu.

Ahok mengaku, setelah satu setengah tahun bersama Jokowi memimpin Jakarta, Dirinya sudah belajar dan latihan banyak untuk jadi gubernur. Ahok menambahkan, Meskipun Jokowi selama ini sering blusukan, dia sudah mengerti apa maunya Jokowi , ditambah semua kerjaan di kantor lebih banyak diselesaikan olehnya.

Berikut yang akan dilakukan Ahok jika menggantikan Jokowi:

Blusukan di Balai Kota

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), lebih sering blusukan ke kampung-kanpung di Jakarta ketimbang berada diruang kantornya. Jokowi sendiri, mengaku hanya menghabiskan satu jam saja di kantor, setelah itu akan keluar meninjau permasalahan Jakarta di lapangan.Berbeda dengan Jokowi, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), memilih mengurus urusan kantor dibanding blusukan. Ahok mengaku, dirinya lebih memilih blusukan mengelilingi Balai Kota. Ahok mengaku lebih enak blusukan di dalam kantor sendiri ketimbang di luar. Lantaran, di dalam lebih adem karena banyaknya pendingin ruangan."Blusukan kantor gini lebih enak sedikit, kalau Pak Jokowi kan panas-panas. Kalau ini lebih adem," ujar Ahok di Balai Kota, Kamis (27/3).Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya itu pun menjelaskan cara kerjanya memang berbeda dengan Jokowi. Dia berujar, memang perlu untuk mengecek langsung ke lapangan, tapi tak perlu dilakukan tiap hari. “Bolehlah blusukan, tapi menurut aku enggak perlu tiap hari. Mau berapa pasar kita kunjungi, kita punya 153 pasar, enggak mungkin tiap hari juga (dikunjungi), makanya kita perlu bangun sistemnya,” jelas Ahok.

Janji tidak akan galak lagi

Sebagai Wakil Gubernur, Ahok dinilai sebagai pemimpin yang tempramental dan selalu marah-marah. Apalagi jika mendapat laporan apabila ada anak buahnya yang bermasalah, Ahok pun langsung mengancam akan memecatnya. Namun demikian, Ahok berjanji, akan merubah hal itu jika, nanti dirinya resmi menggantikan Jokowi saat duduk di kursi DKI 1."Kalau nggak ada Pak Gubernur aku juga nggak berani galak-galak lagi kok. Ngapain marah-marah, bikin leher sakit aja," katanya Jumat pekan lalu.Ahok berkilah, sikap keras yang dia perlihatkan selama ini tak lain karena sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta ia tidak memiliki wewenang memutasi PNS yang bermasalah. Yang dapat dilakukan hanya memberi ancaman dan melaporkan kepada Jokowi sebagai gubernur."Karena nggak bisa mecat. Nggak bisa ganti. Kalau bisa ganti dan nggak ada Pak Jokowi, nggak usah ribut-ribut, hilang aja. Mecatnya tergantung orangnya. Aku mulai banyak senyum. Aku udah lembut kok," tegas Ahok sambil tersenyum. Entah karena melihat kesuksesan Jokowi merebut hati publik atau menyadari sikapnya yang kerap temperamental, Ahok mengaku ingin tampil seperti atasannya itu. "Lagi coba untuk bersikap lebih sabar dalam menghadapi masalah," ujarnya.

Ahok pilih Djarot Saiful sebagai wakilnya

Jika nanti Joko Widodo (Jokowi) memilih mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang, maka Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipastikan akan menduduki jabatan yang ditinggalkan Jokowi. Jauh sebelum itu, Ahok bahkan sudah menyiapkan calon wakilnya bila itu terjadi."Saya pilih Djarot (Saiful Hidayat, mantan wali kota Blitar) kalau saya terpilih (jadi gubernur)," ujar Ahok kepada wartawan di Kantor Balai Kota, Jakarta, Selasa (25/3).Namun, Ahok mengaku belum menentukan sikap karena masih harus menunggu keputusan resmi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Jokowi. Hingga saat ini, PDIP maupun Jokowi belum bersikap perihal desakan mundur dari jabatannya.Sebelumnya, Ahok juga sudah menyebut nama-nama calon wakilnya nanti, kebanyakan merupakan politikus PDIP. Mereka adalah Bambang DH, Rieke Diah Pitaloka, dan Tri Rismaharini.

Pasang CCTV di setiap Kelurahan dan Kecamatan

Jika menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Jokowi, Ahok mengaku tidak akan melakukan kegiatan blusukan yang sering dilakukan oleh Jokowi. Menurut Ahok, untuk menggantikan kegiatan blusukan itu, dia akan memasang cctv di setiap kantor pemerintah daerah."Jadi nggak perlu terlalu banyak blusukan kan. Tinggal pantau saja lewat komputer mana yang enggak beres baru turun ke lapangan," ucap Ahok.Ahok melanjutkan, sejumlah CCTV tersebut dipasang di kantor dinas, kantor kelurahan, kantor kecamatan, puskesmas, pintu air, jalan-jalan milik pemprov DKI, dan lain sebagainya. Namun, baru beberapa kelurahan yang memasang CCTV."Saya suruh pasang CCTV di kantor pelayanan kelurahan tetapi masih banyak yang belum dipasang sampai sekarang. Saya sudah minta mereka dari tahun lalu tetapi belum dikerjain sampai saat ini," tuturnya.Pemasangan CCTV di puskesmas juga dapat memantau para pegawai yang melayani masyarakat dengan tidak ramah."Jadi nanti kalau ada masyarakat yang bilang dilayani dengan cemberut, saya bisa pantau tuh rekaman CCTV nya, hari apa dan jam berapa dicemberutin nya. Saya bisa puter ulang itu videonya, benar tidak sih itu petugas cemberutin pasien. Kan ketahuan," kata Ahok.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.

Baca Selengkapnya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo

Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo

Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sentil Politisi soal Julukan 'Pak Lurah': Saya Bukan Lurah, Saya Presiden RI

Jokowi Sentil Politisi soal Julukan 'Pak Lurah': Saya Bukan Lurah, Saya Presiden RI

Jokowi mengaku tidak tahu siapa yang disebut 'Pak Lurah' oleh politisi.

Baca Selengkapnya
Hari Pertama Jadi Menteri, AHY Ikut Jokowi Blusukan ke Sulawesi Utara

Hari Pertama Jadi Menteri, AHY Ikut Jokowi Blusukan ke Sulawesi Utara

Perjalanan dinas itu dilakukan dalam rangka menemani Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya