Kali Angke meluap ke jalan, camat pasrah
Merdeka.com - Ketinggian air di Kali Angke terus meningkat. Bahkan siang ini, luapan air sudah sampai ke Jalan Pangeran Tubagus Angke.
Dari pantauan merdeka.com, Selasa (16/1) air kali yang berwarna hitam masuk ke Jalan Pangeran Tubagus Angke dengan ketinggian sekitar 30 cm. Kondisi ini mengakibatkan arus lalu lintas tersendat.
Ditemui di lokasi, Camat Grogol Petamburan, Denny Ramdany mengatakan, pihaknya tidak dapat berbuat apa-apa. Menurutnya, jika air di Jalan Pangeran Tubagus Angke disedot dan dibuang ke Kali Angke, airnya akan mengalir lagi ke jalan.
"Percuma saja kalau kita sedot, air akan mengalir lagi ke jalan. Antisipasinya saat ini, kita hanya memberikan bantuan berupa tenda, makanan, obat-obatan," ujarnya.
Denny menambahkan, petugas dibantu oleh Suku Dinas Sosial, PMI, TNI, dan kepolisian sudah memberikan bantuan ke beberapa titik pengungsian.
Sementara itu, Lurah Wijaya Kusuma Amrin Ismail mengatakan sebanyak 800 kepala keluarga di RW 5 mengungsi. Sebagian mengungsi di Masjid Nurul Iman, SPBU, Gedung Kopri. Di RW 7, sebanyak 800 KK mengungsi ke sekretariat RW, dan di RW 8 sebanyak 150 KK mengungsi ke jalan yang lebih tinggi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air terjun ini dijamin "menggoda" para pengguna jalan.
Baca SelengkapnyaBuang air besar lebih sering dibanding biasanya bisa terjadi akibat sejumlah hal atau perubahan yang kita lakukan.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara efektif menghilangkan lapisan lilin pada buah anggur tanpa perlu membilasnya dengan air
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaPemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaSejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
Baca SelengkapnyaDituding akan menjadi calo terminal ketika usai menjabat menjadi lurah, kades Hoho Alkaf menanggapi dengan santai bahwa dirinya akan nyangkul.
Baca Selengkapnya