Jokowi yakin normalisasi Ciliwung selesai 2016
Merdeka.com - Gubernur Jokowi memberi sinyal positif terkait pembangunan infrastruktur sodetan yang akan menghubungkan kali Ciliwung dan Kanal Banjir Timur (KBT). Rencananya, proyek ini dimulai akhir 2013.
"Pembebasan tanah di lapangan terus menerus kita lakukan, kendalanya di situ terus. Pesanggrahan juga sama, di Ciliwung juga sama," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jumat (6/9).
Jokowi optimistis pihaknya mampu merelokasi warga dari bantaran kali satu per satu. Meski pun ada kendala dalam perjalanannya, seperti merelokasi ribuan warga yang tinggal di bantaran kali yang di lewati Ciliwung.
"Banyak sekali. Pluit tujuh ribu, nanti Ciliwung lebih banyak lagi 34 ribu. Pesanggrahan enggak tahu berapa ribu," jelasnya.
Mengingat ribuan warga yang harus direlokasi, Jokowi berharap proses pembebasan lahan untuk pembangunan rusun juga berjalan lancar.
"Persiapan rusunnya dulu, tapi rusunnya juga butuh lahan, butuh tanah gimana juga belum, karena masyarakat dipindahkan yang jauh juga geleng kepala gitu lho," ungkap Jokowi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, cara kerja sesuai selera tak bisa dilanjutkan lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terlihat Presiden Jokowi mengenakan kaos lengan panjang berwarna putih menggandeng Panembahan Al Nahyan Nasution dan La Lembah Manah.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi menyimpulkan lambatnya penerbitan sertifikat tanah jadi penyebab banyaknya kasus sengketa tanah.
Baca Selengkapnya