Joki 3 in 1 di Setiabudi dipimpin korlap, biasa disapa 'Aki'
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk menghapus sistem 3 in 1 di Jakarta. Alasannya, para joki khususnya yang ibu-ibu sering kali membawa serta bayi mereka untuk menarik perhatian para pengguna jasa joki tersebut.
Seorang sekuriti di sekitaran Setiabudi mengungkapkan, sejak pukul 07.00 WIB para joki sudah berjajar sambil melambai-lambaikan tangan ke jalan. Para joki juga kerap mengacungkan telunjuk kepada mobil-mobil yang akan memasuki kawasan 3 in 1 Sudirman.
"Biasanya pada berjejer dari Jam 7 pagi sampai jam 10. Nanti kalau sore 16.30 mereka udah mulai ramai lagi," tutur KJ kepada merdeka.com, Jakarta, Selasa (29/3).
Sekuriti itu bercerita, ada seorang joki yang biasa dipanggil Aki. Usianya memang sudah tidak lagi muda, dia pun memiliki keterbatasan secara fisik. Namun, kata dia, Aki adalah koordinator lapangan (korlap) dari joki di kawasan Setia Budi.
"Ada yang namanya Aki, saya enggak tahu nama aslinya cuma manggilnya aki, sudah tua punya cucu katanya korlap sini rumah nya di Tanah Abang. Kalau ada orang yang enggak dikenal suka di usir," lanjut dia.
Dari pantauan merdeka.com, para joki ini enggan diajak bicara tentang pekerjaannya kepada orang yang tak dikenal. Terlebih oleh wartawan.
Dari Aki, KJ mengetahui, tarif joki untuk sekali perjalanan kata dia berkisar Rp.15.000 ke atas. Kata dia, jika ada petugas Satpol PP mereka akan lari berhamburan. Ada yang loncat dinding pembatas, masuk gedung terdekat hingga bersembunyi di balik bus Transjakarta yang sedang berhenti.
"Kalau ada Satpol PP mereka kabur. Ada yang loncat dinding, ngumpet di busway yang berhenti, masuk ke gedung sini juga ada," ujar dia.
Para joki ini kata dia, kerap menumpang ke gedung sekitaran untuk buang air kecil. Saat itu, biasanya berbincang dengan para Joki. Dia mengungkapkan, para joki ini berasal dari berbagai daerah seperti Depok, Citayam, Tanah Abang dan yang lain.
Pada malam hari, biasanya para joki akan berkumpul di seberang halte Dukuh Atas. Biasanya mereka makan-makan di sana sambil menunggu waktu macet untuk pulang ke rumah.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaMenurut Ade Safri, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaRupanya, kakak adik ini menunggu kedatangan sosok penting. Sosok penting itu ialah Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaCurhat berujung manis, adik prajurit TNI dijanjikan lulus oleh Kapolri usai gagal berkali-kali. Begini informasinya.
Baca SelengkapnyaSalu! Personel Polisi asal Boyolali lakukan aksi berbahaya demi berkibarnya sang merah putih di tengah Upacara Bendera HUT Kemerdekaan RI ke-78.
Baca SelengkapnyaKA Pandalungan relasi Gambir-Jember anjlok pada Minggu (14/10) pagi.
Baca SelengkapnyaPelaku yang sebelumnya gagah dan lantang mengaku adik jenderal TNI ketika bersenggolan dengan pengendara mobil di Tol Jakarta-Cikampek kini hanya tertunduk lesu
Baca Selengkapnya