Jakmania tewas diduga dipukuli polisi, Propam Polda Metro cari fakta
Merdeka.com - Seorang Jakmania Fahreza (16) tewas diduga dikeroyok polisi usai menonton pertandingan Persija VS Persela di Stadion Gelora Bung Karno pada Jumat (13/5) kemarin. Propam Polda Metro Jaya pun akan mencari fakta di lapangan.
"Tim Propam Polda Metro Jaya kita turunkan untuk cari fakta di TKP. Bahkan dari keterangan abang almarhum semasa hidup. Bagaimana kesaksiannya, dan lain sebagainya. Jadi tim masih bekerja untuk itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Polda Metro Jaya, Senin (16/5).
Awi mengatakan, polisi masih harus menyelidiki kasus ini lebih mendalam karena kesaksian saat ini hanya berdasarkan penuturan kakak korban yang mendengar langsung dari Fahreza. Fahreza bercerita saat dibawa ke rumah sakit Cilandak untuk diberikan pertolongan medis.
Awi melanjutkan, penafsiran pihak korban yang melakukan pemukulan adalah anggota polisi. Hal itu berdasarkan yang memukuli seragam coklat dan masih harus dipastikan sampai ada kepastian mengenai kronologis penganiayaan yang menewaskan bocah berumur 16 tahun tersebut.
"Intinya, masih kita dalami. Karena korban sempat menuturkan waktu di RS Cilandak sebelum meninggal, bahwa sempat terjadi kerusuhan dan dia kena pukul orang berbaju coklat. Tapi itu kan baru penafsiran mereka bahwa kemungkinan (pelakunya adalah) polisi," pungkasnya.
Diketahui, Suyatna selaku kakak korban yang juga sama-sama datang ke GBK untuk menonton pertandingan, mengaku terpisah dengan korban saat kondisi massa ricuh ketika antre tiket masuk.
Saat itu, sejumlah polisi langsung mengejar para suporter Jakmania, hingga dirinya mendapati bahwa sang adik sedang ditolong oleh supporter Jakmania Bekasi dan dibawa ke mobil ambulans untuk dilarikan ke Rumah Sakit terdekat.
"Saya langsung menghubungi keluarga yang di rumah kalau Fahreza dibawa ke rumah sakit. Namun, Fahreza sempat sadar jadi dibawa ke rumah saja," ujar Suyatna sambil menangis.
Suyatna mengaku, saat Fahreza dibawa ke rumah, almarhum sempat mengalami muntah darah dan pusing. Kemudian, Fahreza segera dilarikan ke RS Marinir Cilandak untuk menjalani pemeriksaan dan operasi.
Namun, nyawa Fahreza tak tertolong. Jenazahnya kini sudah di makamkan di Pemakaman Warung Sila Brigif, Ciganjur, dan dihadiri oleh puluhan pengurus Jakmania.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKompolnas menyarankan Angga segera melapor ke Bid Propam Polda Jawa Timur apabila jadi korban
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Siskaeee berharap penangguhan penahanan dilayangkan ke Polda Metro Jaya dikabulkan.
Baca SelengkapnyaTersangka SN ditangkap petugas Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya di kediaman pribadi kawasan Cilangkap, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku juga melakukan kekerasan fisik terhadap korban
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Bayam Diduga Ditangkap Paksa Polisi, Ini Penjelasan Jakpro
Baca SelengkapnyaDugaan gangguan kejiwaan itu sebelumnya disampaikan kuasa hukum saat mengajukan penangguhan penahanan Siskaeee ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaKasus ini mencuat setelah viral pengakuan ibu korban putrinya dilecehkan ayah kandung.
Baca Selengkapnya