Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini alasan Ahok ngotot bangun Light Rail Transit

Ini alasan Ahok ngotot bangun Light Rail Transit Ahok hadiri upacara gabungan dengan TNI dan Polri. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan untuk membangun Light Rail Transit (LRT). Pembangunan moda transportasi berbasis rel ini dinilai lebih mudah dibandingkan dengan monorail.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, pihaknya telah memutuskan untuk menghentikan pembangunan monorail. Kini, pemerintah daerah akan berusaha untuk membangun LRT.

"Secara teknis dan pengembangannya lebih mudah dibandingkan monorail," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (29/1).

Dia menambahkan, walaupun tidak mendapatkan dukungan dari DPRD DKI Jakarta, pihaknya tetap akan membangun LRT. Sebab dia meyakini, pembangunan LRT dapat dilakukan tanpa harus menggunakan APBD DKI Jakarta.

"Pembatalan LRT itu memang benar. Karena konsepnya LRT itu betul-betul harus dikelola pihak swasta. Nanti pengoperasiannya kami libatkan BUMD," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/1).

Dia menambahkan, walaupun pembangunan LRT akan melibatkan pihak swasta, Pemprov DKI Jakarta tetap akan mendapatkan keuntungan. Dari keuntungan tersebut, maka akan ada alokasi silang untuk transportasi publik.

"Karena setelah saya hitung. Kalau swasta mau (kelola) kami masih untung. Kalau untung kami punya duit ngapain kami kasih swasta. Ini kan transportasi umum. Kenapa nggak kami ambil untungnya lalu subsidi untuk beli bus atau kereta yang lebih murah," jelasnya.

Untuk diketahui, pembatalan yang dilakukan Banggar DPRD DKI Jakarta karena belum memiliki detail enginering design (DED). Sehingga pembangunan LRT belum matang secara rencana dan kajian belum siap.

Pemprov DKI Jakarta sempat menganggarkan Rp 7,5 triliun untuk pembangunan ini. Padahal dana yang dibutuhkan untuk membangun LRT koridor 1, Kebayoran Lama-Kelapa Gading diperkirakan membutuhkan anggaran senilai Rp 9,2 triliun. Sisanya akan menggunakan dana dari pihak swasta.

Ahok menilai, alasan yang disampaikan Banggar DPRD DKI Jakarta terlalu berlebihan. Sebab mereka meminta Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan kajian awal terlebih dahulu sebelum melakukan pembangunan LRT.

"Logikanya sederhana. Kan sudah saya katakan sejak awal, nggak perlu bikin studi kajian macam-macam. Gak usah abisin waktu. Kalau kajian lagi, dua tahun saya baru mulai. Terlalu lambat, jadi lebih baik sekarang. Kalau swasta mau kerjain, pasti untung," tegasnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini tidak akan menyerahkan sepenuhnya pembangunan proyek LRT kepada pihak swasta. Untuk tahap awal, Ahok akan mempercayakan pihak swasta untuk mengelola dua koridor. Setelah itu akan melanjutkan pembangunan koridor berikutnya dari hasil keuntungan dua koridor awal.

"Makanya langsung kita ubah (konsep pengerjaannya). Kalau begitu kita bangun sendiri deh, kasih ke swasta. Itu pun swsata saya ijinkan dua koridor. Ketika koridor jadi, dan menghasilkan untung, DPRD bisa saksikan. Kalau untung, nanti lima koridor akan kita biayain sendiri," tutupnya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Jakarta Ada KRL, LRT, hingga MRT Tapi Masih Macet di Semua Titik

Jokowi: Jakarta Ada KRL, LRT, hingga MRT Tapi Masih Macet di Semua Titik

Kata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet

Baca Selengkapnya
Diberlakukan Mulai 5 April, Catat Titik dan Jam Penerapan Sistem One Way Saat Mudik Lebaran

Diberlakukan Mulai 5 April, Catat Titik dan Jam Penerapan Sistem One Way Saat Mudik Lebaran

Rekayasa lalu lintas sistem satu arah (one way) pada arus mudik diterapkan mulai dari KM 72 Tol Cipali sampai Km 414 jalan tol Semarang-Batang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Target Tahun 2024, 69.000 Penumpang per Hari Akan Padati LRT Jabodebek

FOTO: Target Tahun 2024, 69.000 Penumpang per Hari Akan Padati LRT Jabodebek

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan LRT Jabodebek dapat melayani sebanyak 69.000 penumpang per harinya pada 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Baru 5 Bulan Beroperasi, LRT Jabodebek Temukan 997 Barang Penumpang Tertinggal

Baru 5 Bulan Beroperasi, LRT Jabodebek Temukan 997 Barang Penumpang Tertinggal

Mulai dari tas, perangkat elektronik, uang tunai uang elektronik, hingga aksesoris pribadi.

Baca Selengkapnya
Beda dengan Jokowi, Anies Pilih Bangun Jalur Kereta Ketimbang Jalan Tol, Ini Hitung-Hitungannya

Beda dengan Jokowi, Anies Pilih Bangun Jalur Kereta Ketimbang Jalan Tol, Ini Hitung-Hitungannya

Salah satunya, menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta di Sumbar

Baca Selengkapnya
Terbang ke Korsel dan China, Menhub Budi Karya Bahas Proyek LRT Bali dan IKN Nusantara

Terbang ke Korsel dan China, Menhub Budi Karya Bahas Proyek LRT Bali dan IKN Nusantara

Perjalanan dinas tersebut membawa misi membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.

Baca Selengkapnya
Per 1 Maret LRT Jabodebek Tambah 44 Perjalanan, Waktu Tunggu Hanya 6 Menit

Per 1 Maret LRT Jabodebek Tambah 44 Perjalanan, Waktu Tunggu Hanya 6 Menit

Penambahan perjalanan ini bertujuan untuk meningkatkan layanan terhadap para pengguna.

Baca Selengkapnya
Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar

Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar

Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.

Baca Selengkapnya
LRT Jabodebek Tambah Perjalanan dan Waktu Operasi di Malam Tahun Baru, Catat Jadwalnya

LRT Jabodebek Tambah Perjalanan dan Waktu Operasi di Malam Tahun Baru, Catat Jadwalnya

Penambahan jumlah perjalanan ini bertujuan untuk mengantisipasi dan mengakomodasi lonjakan pengguna pada masa libur Nataru.

Baca Selengkapnya