Imbas MRT, lebar pedestrian sepanjang Sudirman sisa 1,5 meter
Merdeka.com - Untuk pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT), pedestrian atau trotoar di sepanjang Jalan Sudirman akan berkurang. Jalan itu akan digunakan untuk pembuatan detour atau pembetonan pada sisi trotoar jalan.
"Nantinya trotoar atau jalur pedestrian yang awalnya selebar 6 meter hanya disisakan 1,5 meter saja," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami di Jakarta, Rabu (28/5).
Pembuatan detour dilakukan di empat titik stasiun MRT, yakni Senayan, Istora, Bendungan Hilir, dan Setiabudi. Masing-masing titik akan dibeton sepanjang 350-400 meter dengan dimulai pengerjaan dari Senayan sisi timur pada 26 Mei 2014.
"Sebagian trotoar akan digunakan untuk menambah lajur jalan. Karena median jalan dan jalur bus Transjakarta akan ditutup untuk pembangunan stasiun MRT," jelasnya.
Ditargetkan selesai pengerjaan pedestrian selesai pada 19 Juni mendatang. Selama pengerjaan pembetonan pada sisi trotoar jalan sebagai rangkaian pembangunan MRT Jakarta akan ada rekayasa lalu lintas. Hal ini bertujuan untuk menghindari kemacetan lalu lintas di sepanjang jalan Sudirman.
Dalam melakukan rekayasa lalu lintas, Dinas Perhubungan Jakarta akan bekerjasama dengan Dirlantas Polda Metro Jaya untuk pengaturan di jalan raya. Oleh karenanya, akan ada beberapa perubahan lalu lintas.
"Misalnya, di kawasan Senayan, pengguna kendaraan yang akan menuju area Senayan untuk mulai memasuki jalur lambat dari Bunderan Senayan. Karena adanya penutupan akses perpindahan di sepanjang jalan hingga depan Hotel Sultan," ujar Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Bakharuddin Muhammad Syah di Jakarta, Rabu (28/5).
Sedangkan, akses masuk jalur lambat dimulai dari depan gedung Polda Metro Jaya dan akses menuju jalur cepat sebelum Bunderan Senayan. Untuk area Bendungan Hilir, pengguna jalan yang akan menuju Benhil dan Karet untuk mulai masuk jalur lambat dari depan gedung BRI.
Bakharudin mengaku akan ada penutupan akses perpindahan jalur cepat menuju jalur lambat di depan Wisma Sudirman. Untuk arah sebaliknya atau menuju selatan, akses masuk jalur cepat berada di depan Universitas Atmajaya, karena penutupan akses di depan gedung Sampoerna Strategic Square.
Sementara di kawasan Setiabudi, pengguna kendaraan diimbau memasuki jalur lambat mulai dari depan Hotel Le Meridien. Hal itu disebabkan karena adanya penutupan akses di depan Wisma Nugra Santana. Penutupan akses juga terjadi pada lokasi di seberangnya, depan Chase Plaza.
"Sebagai kompensasi atas berkurangnya satu lajur pada jalur lambat, jalan baru pada area jalur hijau yang telah selesai dikerjakan, sudah mulai dapat digunakan sebagai jalur pengganti," katanya.
Untuk mengatur lalu lintas yang ada, pihaknya juga telah mengerahkan petugas untuk menjaga tiap titik yang dikerjakan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalan ambles di Jakarta Barat, PT MRT berdalih bukan dampak pengerjaan proyek
Baca SelengkapnyaSigit mengakui, pada dasarnya rekayasa lalu lintas dan sistem contraflow memang tidak dapat terpisahkan. Apalagi pada musim mudik lebaran atau arus balik nanti.
Baca SelengkapnyaSelama pelaksanaan uji coba, penutupan U-Turn Citywalk akan dilakukan rekayasa lalu lintas (lalin) di arah timur dan barat Jalan KH Mas Mansyur Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jalan Ambles di Jakbar Sebabkan Kemacetan, Polisi Berlakukan Contraflow
Baca SelengkapnyaRekayasa lalu lintas sistem satu arah (one way) pada arus mudik diterapkan mulai dari KM 72 Tol Cipali sampai Km 414 jalan tol Semarang-Batang.
Baca SelengkapnyaCegah Penumpukan Penumpang di Bundaran HI, MRT Hanya Sampai Stasiun Dukuh Atas
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Irto mengimbau para pemudik untuk mengisi penuh tangki BBM sebelum melaksanakan perjalanan mudik.
Baca SelengkapnyaKecelakaan di KM 58 Terjadi saat Contraflow, Menhub Nilai Skema itu Masih Dibutuhkan Arus Mudik dan Balik
Baca SelengkapnyaUpaya penanggulangan banjir juga telah dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak terkait.
Baca Selengkapnya