Guru SD di Duren Sawit Cabuli 7 Anak Muridnya saat Periksa PR
Merdeka.com - Seorang guru agama berinisial MA harus berurusan dengan hukum. Setelah aksi dugaan pencabulan terhadap tujuh murid SD di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur terbongkar. Polisi pun telah menetapkan MA sebagai tersangka dan ditahan di penjara.
"Kami dari Polres Metro Jakarta Timur melaporkan perkembangan dugaan pencabulan terhadap anak-anak di bawah umur di SDN Duren Sawit. Dimana pelaku saat ini sudah kita amankan dan sudah kita tahan," kata Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Ahmad Fanani kepada wartawan, Jumat (20/2).
Dari hasil penyelidikan, Polisi mengatakan, aksi cabul MA telah memakan sebanyak tujuh korban siswi yang tak lain adalah muridnya sendiri.
"Untuk korban sebanyak tujuh orang dari SD di Duren Sawit dan sudah kita lakukan visum dan kita sudah koordinasi dengan perlindungan anak," tuturnya.
Terungkap, modus MA saat hendak melancarkan aksi cabulnya. Diawali dengan memanggil para muridnya untuk memeriksa PR yang mereka kerjakan.
"Setelah sampai di kelas, dipanggil satu per satu," kata Ahmad.
Atas perbuatannya, MA ditetapkan tersangka sesuai Pasal 76 huruf e juncto pasal 82 UU RI Nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 1 tentang 2016 tentang perubahan kedua atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita salah seorang murid yang hidup dari keluarga berantakan.
Baca SelengkapnyaModus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaBerangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca SelengkapnyaLantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaDemi tetap menyekolahkan putranya, orang tua Sarijaya harus merelakan pendidikan anak perempuannya.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaViral murid kirim surat dan coklat ke gurunya yang menangis. Isi surat tersebut curi perhatian.
Baca Selengkapnya