Guru Ngaji Cabuli Tiga Anak Didik dengan Dalih Melatih Napas
Merdeka.com - Seorang guru ngaji berinisial FS mencabuli tiga anak didiknya yang berinisial RNR (10), FA (9), dan SS (9). Pelaku berusia 55 tahun itu mencabuli korban di dalam tempat ibadah di kawasan Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur.
Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Stefanus Tamuntuan mengatakan, pengungkapan ini berdasarkan laporan masyarakat. Di mana berdasarkan laporan telah terjadi hal tersebut pada 16 Agustus 2020, sekira pukul 14.30 WIB.
"Pelaku ini adalah sebagai guru ngaji para korban di lokasi," katanya dalam keterangan yang diterima, Selasa (25/8).
Katanya, saat itu pelaku mengajar ngaji sembari mencabuli korban dengan cara mengelus bagian dada dan bagian intim korban.
"Menekan vagina korban dari luar celana, lalu memasukkan tangan kanan pelaku ke dalam celana dalam korban lalu menekan ke area kemaluan korban," katanya.
Usai melakukan hal itu, para korban sempat diancam dan meminta jangan bilang kepada siapa pun. Sebab, ia berdalih hal ini dilakukan agar melatih napas korban saat membaca kitab suci.
"Pelaku bilang kepada jangan bilang siapa-siapa ya, soalnya takut salah paham," ujarnya.
Dalam peristiwa ini, pelaku mengakui perbuatannya. Polisi pun menyita barang bukti korban.
"Pelaku telah diamankan oleh Satreskrim Polres Metro Jaktim saat ini dalam pemeriksaan dan pelaku telah mengakui semua perbuatannya. Pelaku diancam Pasal 76E Jo Pasal 82 UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan UU RI No. 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut cerita salah seorang murid yang hidup dari keluarga berantakan.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca SelengkapnyaSimak kisah seorang kolonel TNI yang berhasil jadi perwira meski sang ayah hanya berpangkat kopral.
Baca SelengkapnyaSeorang guru ngaji tak bisa berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) karena kartunya terkena blokir.
Baca SelengkapnyaSang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.
Baca SelengkapnyaSang ayah yang bercita-cita menjadi bagian dari TNI sukses dicapainya. Bahkan, keduanya sama-sama menjadi perwira TNI.
Baca SelengkapnyaGuru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.
Baca Selengkapnya