Gara-gara Tebet Green tak berizin, Pangkostrad ngaku ditegur Ahok
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta menyegel Mal Tebet Green pada Kamis (23/7) kemarin karena tidak memiliki Sertifikat Layak Fungsi (SLF). Pengelola mal tersebut diketahui menyewa lahan seluas 7.475 meter persegi itu, dari Yayasan Darma Putra Kostrad untuk rentang waktu selama 30 tahun.
Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal TNI Mulyono, yang kini masih menjabat sebagai Panglima Kostrad (Pangkostrad) menjelaskan, lahan itu memang milik Yayasan Kostrad. Pihaknya memang melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. Tapi dalam perjalanannya, pihak ketiga itu malah memanfaatkan lahan tersebut dan melanggar aturan yang telah mereka sepakati sebelumnya.
"Kita menegakkan aturan, itu kan milik Yayasan Kostrad yang kemudian dikerjasamakan dengan pihak ketiga, tapi dari kerjasama itu dia tidak menaati aturan," ujar Mulyono di Makostrad, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (24/7).
"Segala sesuatunya di situ sudah dibuka izin usaha dan sebagainya. Sehingga saya ditegur oleh Pak Gubernur, ya saya sampaikan, gimana Anda (pengelola) kok ditegur oleh Pak Gubernur, ya sudah kami serahkan kepada Pak Gubernur yang mengeksekusi itu," katanya menambahkan.
Mulyono mengatakan pihaknya tak masalah dengan penyegelan dilakukan pemprov. Namun, dirinya menyebut tidak akan membiarkan lahan tersebut terbengkalai.
"Kita tidak boleh menolerir yang berdiri tanpa mengindahkan aturan. Ya silakan saja, dikembalikan ke gubernur. Buntutnya kalau dikembalikan kepada kita, ya kita kelola lagi," ujar Mulyono.
"Ke depan kita rencanakan lebih detail lagi. Ya jelas kan rugi toh. Ke depan akan kita berdayakan untuk kepentingan prajurit," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan tanah itu tak perlu didebatkan. Karena kepemilikan tanah itu merupakan sistem pinjam pakai dengan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyela klarifikasi Anies soal kepemilikan tanahnya di Indonesia
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaPrabowo berterima kasih kepada tim dari Universitas Pertahanan RI yang terus bekerja menemukan dan menyalurkan air pada rakyat.
Baca Selengkapnya