Drama panjang Perda Reklamasi, Sanusi, Sunny, dan korupsi
Merdeka.com - Niat Pemprov DKI Jakarta mereklamasi teluk Jakarta tampaknya menemui jalan bantu. Sebabnya, dua peraturan daerah yang menjadi payung hukum reklamasi 17 pulau itu justru dihentikan pembahasannya oleh legislatif.
Seperti diketahui, untuk memuluskan mega proyek reklamasi, Pemprov DKI dan DPRD tengah membahas Raperda Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta dan Raperda Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (ZWP3K). Pembahasan itu sudah dilakukan pada Maret 2015 lalu.
Dalam pembahasannya, sempat alot karena salah satu pasal di raperda Tata Ruang, eksekutif menambahkan kontribusi pengembang menjadi 15 persen di luar yang sudah ditetapkan aturan sebelumnya. Saling negosiasi terjadi hingga akhirnya dua raperda itu belum juga diketok di paripurna karena tidak pernah quorum.
Di tengah terkatung-katungnya dua raperda itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencium aroma korupsi. Benar saja, dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan, tertangkaplah Mohammad Sanusi, anggota Balegda tengah menerima suap Rp 1 miliar. Suap itu ternyata dari Agung Podomoro Land, salah satu pengembang yang ikut dalam proyek reklamasi.
"Ini merupakan pemberian kedua pada MSN," kata Ketua KPK, Agus Rahardjo dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jumat (1/4).
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan, kasus ini bisa dikategorikan sebagai kasus korupsi besar. Di mana sebuah perusahaan mencoba mempengaruhi pembuat kebijakan untuk kepentingan sempit. "Ini kasus yang bisa dikategorikan grand corruption. Karena dari awal kami berlima ingin menyasar korupsi besar yang melibatkan swasta," kata Laode.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret Ahok bareng sang istri duduk mesra menikmati indahnya pemandangan.
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Suwarno Kanapi sebagai Bupati Banyuwangi yang diusung PKI membuat lawan-lawan politiknya tidak puas.
Baca SelengkapnyaEks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca Selengkapnya